Satgas Sleman: Pekan pertama Oktober satu pasien meninggal

id Kasus COVID-19 Sleman ,Satgas COVID-19 Sleman ,Kabupaten Sleman ,Sleman ,Pasien COVID-19 meninggal

Satgas Sleman: Pekan pertama Oktober satu pasien meninggal

Ilustrasi - Petugas medis beraktivitas di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito di Sleman, DI Yogyakarta, Senin (20/1/2020). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/ama)

Sleman (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat pada pekan pertama Oktober 2021 terjadi satu kasus pasien konfirmasi positif di wilayah itu meninggal dunia.

"Kasus pasien positif meninggal dunia saat ini sudah turun sangat drastis, jika sebelumnya kasus pasien meninggal di Sleman cukup tinggi bahkan sempat di atas angka nasional. Pada pekan pertama Oktober ini hanya tercatat satu kasus saja," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Sleman Shavitri Nurmaladewi di Sleman, Jumat.

Dia mengatakan satu kasus pasien konfirmasi positif yang meninggal dunia tersebut tercatat terjadi pada 3 Oktober 2021.

"Sedangkan untuk tanggal lainnya dari 1 hingga 7 Oktober, tidak tercatat ada pasien yang meninggal dunia," katanya.

Ia mengatakan total kasus COVID-19 di Sleman dari awal mula kasus muncul di wilayah setempat hingga 7 Oktober ini tercatat untuk kasus konfirmasi COVID-19 sebanyak 54.347 kasus.

"Sedangkan total pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 51.641 kasus dan pasien konfirmasi positif yang meninggal dunia tercatat sebanyak 2.387 kasus," katanya.

Shavitri mengatakan perkembangan kasus harian COVID-19 di Sleman pada 7 Oktober tercatat kasus aktif 319 kasus, meliputi 250 pasien dirawat di rumah sakit, tiga pasien di selter isolasi terpadu (isoter), dan 66 pasien menjalani isolasi mandiri.

"Pada 7 Oktober 2021 tercatat ada penambahan pasien konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 16 kasus, pasien sembuh 14 kasus, dan pasien meninggal nol kasus," katanya.

Meskipun kasus COVID-19 di Sleman dalam beberapa waktu ini sudah turun, katanya, masyarakat tetap harus disiplin dalam penerapan protokol kesehatan COVID-19, agar tidak terjadi ledakan kasus kembali.
 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024