UAD Yogyakarta meneken MoU pendidikan antikorupsi dengan sekolah di Aceh

id Aceh,SAKA,UAD,Yogyakarta,kampus UAD,pendidikan,antikorupsi,Kemendikbud Ristek,pencegahan korupsi

UAD Yogyakarta meneken MoU pendidikan antikorupsi dengan sekolah di Aceh

Ketua Prodi MPAI UAD Yogyakarta Dr Suyadi (batik) saat menekan MoU pendidikan antikorupsi dengan SAKA Aceh, di Banda Aceh, Jumat (8/10/2021). ANTARA/Rahmat Fajri

Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menandatangani MoU dan MoA dengan Sekolah Anti-Korupsi Aceh (SAKA) terkait dengan kerja sama pendidikan antikorupsi.

"Kami MoU dan MoA dengan SAKA karena memang kami lihat sekolah antikorupsi Aceh satu-satunya yang menonjol," kata Ketua Prodi MPAI UAD Dr. Suyadi di Banda Aceh, Jumat.

Dengan MoU tersebut, pihaknya ingin mengajak kerja sama kegiatan tentang pencegahan korupsi, terutama di sektor pendidikan, termasuk pendidikan Islam.

"Ini modal intelektual dan aset spiritual yang dimiliki untuk terus dikembangkan, kami berharap ini berjalan lancar sampai selesai," ujarnya.

Selain MoU, pihaknya juga melakukan penelitian terapan unggulan perguruan tinggi (PTUPT) yang bekerja sama dengan Kemendikbud Ristek, yakni Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di tengah pandemi COVID-19.

Penelitian ini dilakukan dengan model kolaborasi pentahelix pengembangan pendidikan antikorupsi dalam pembelajaran keagamaan Islam berbasis neurosains di 12 wilayah Indonesia.

"Kami fokus bagaimana pendidikan antikorupsi dapat terus berlangsung di tengah kebijakan BMKM pada masa COVID-19 ini," kata Suyadi yang juga Ketua Tim peneliti Kemendikbud Ristek di UAD.

Suyadi mengatakan bahwa penelitian mereka di sekolah antikorupsi Aceh juga dengan menambahkan sampel rekam medis gelombang otak, kemudian menganalisisnya.

"Cara ini kami lakukan juga guna melihat bagaimana kondisi dan apa yang terjadi pada otak aktivis antikorupsi ketika menyuarakan pesan, nilai, dan ajakan perang melawan mencegah korupsi," ujar Suyadi.

Dalam kerja sama ini, lanjut Suyadi, ke depan pihaknya juga bakal membuat jurnal pendidikan antikorupsi pada masa COVID-19 dan di tengah kebijakan MBKM.

Sementara itu, Kepala Sekolah Anti-Korupsi Aceh Mahmuddin menyambut baik MoU pendidikan antikorupsi dengan kampus UAD tersebut. Mereka siap memberikan support dalam bentuk apa pun.

"MoU ini juga sebuah penghargaan bagi kami sehingga ke depan kami bisa bertukar ilmu dan pengalaman dalam memberikan pendidikan serta nilai antikorupsi," kata Mahmuddin.

Mahmuddin menuturkan, SAKA akan selalu terbuka berbagi pengalaman dalam proses kampanye antikorupsi dengan lembaga apa pun dengan harapan pencegahan terhadap korupsi benar-benar dapat berjalan baik.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024