Yogyakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi Prof Edy Suandi Hamid menyarankan seluruh destinasi wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diberikan izin uji coba operasional secara terbatas untuk menghindari penumpukan wisatawan yang berkunjung ke daerah ini.
"Saya mengimbau supaya terjadi penyebaran turis-turis yang masuk ke Yogyakarta ini sehingga objek wisata itu segera dibuka semua saja," kata Edy di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, pemulihan ekonomi di Yogyakarta perlu tetap disertai dengan pencegahan potensi penularan COVID-19 secara ketat. Salah satu upayanya dengan memecah konsentrasi wisatawan di destinasi wisata tertentu.
"Supaya tidak terkonsentrasi di Maliobiro, dan terkonsentrasi di tempat-tempat yang sudah dibuka," kata Edy yang juga Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta ini.
Hingga saat ini ada tujuh destinasi wisata di DIY yang pemperoleh izin uji coba operasional secara terbatas oleh pemerintah pusat yakni Gembira Loka Zoo di Kota Yogyakarta; Taman Tebing Breksi, Candi Ratu Boko, dan Taman Wisata Marapi Park di Kabupaten Sleman; serta Pinus Pengger, Seribu Batu, dan Hutan Pinussari Mangunan di Kabupaten Bantul.
Meski demikian tujuh destinasi itu belum efektif menekan kerumunan dan di sisi lain belum mampu mendorong pemerataan kebangkitan ekonomi di seluruh kabupaten/kota di DIY.
"Jadi harus hati-hati betul dalam pemulihan ekonomi ini. Jangan sampai biaya sosial-nya jadi terlalau mahal. Kita teledor tahu-tahu gelombang ketiga (penularan COVID-19) masuk. Ini yang mengkhawatirkan," kata dia.
Ia menilai pertumbuhan ekonomi DIY sudah berangsur pulih. Bahkan pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Ketika kuartal pertama nasional masih negatif, DIY kan sudah positif secara pertumbuhan ekonominya. Tapi tetap prokes harus dijaga ketat," kata mantan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) ini.
Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranawa Eryana menuturkan uji coba pembukaan tujuh destinasi wisata itu, diakui Deddy, menjadi titik awal kebangkitan pariwisata di DIY.
Kendati demikian, ia menyebut belum berkontribusi signifikan terhadap okupansi atau tingkat hunian hotel karena kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke DIY hanya melakukan 'one day tour' atau berwisata sehari.
"Rombongan-rombongan bus yang ramai saat akhir pekan itu sebagian besar 'one day tour' tanpa menginap, meski ada yang menginap di hotel," kata dia.
Karena itu, ia mengusulkan uji coba pembukaan destinasi wisata bisa ditambah, khususnya pantai secara terbatas untuk meningkatkan lama kunjungan wisata di daerah ini selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3.
Berita Lainnya
Komodo Travel Mart ajang promosi destinasi NTT gaet turis
Jumat, 19 April 2024 15:28 Wib
TWC mencatat 243.821 wisatawan kunjungi destinasi saat libur lebaran
Rabu, 17 April 2024 22:24 Wib
Pengelola wisata siapkan destinasi gaet wisatawan
Rabu, 17 April 2024 15:36 Wib
Pelaku wisata di Bali inginkan potongan tarif tiket destinasi wisata
Rabu, 17 April 2024 5:01 Wib
Destinasi wisata di Bantul dikunjungi 77.824 wisatawan pada libur Lebaran
Minggu, 14 April 2024 17:03 Wib
Dispar: Pantai Parangtritis masih menjadi ikonik destinasi wisata Bantul
Sabtu, 13 April 2024 15:27 Wib
Dispar: 1,2 juta wisatawan kunjungi Sleman pada triwulan pertama 2024
Senin, 8 April 2024 13:27 Wib
Destinasi wisata berakomodasi rendah di Asia, catat rekomendasinya
Jumat, 5 April 2024 15:35 Wib