Vaksinasi dosis dua pelajar SMK Negeri 2 Depok mantapkan PTM

id Vaksinasi pelajar

Vaksinasi dosis dua pelajar SMK Negeri 2 Depok mantapkan PTM

Vaksinasi COVID-19 massal bagi pelajar "Indonesia Sehat, Indonesia Hebat" oleh Binda DIY kolaborasi dengan Pemkab Sleman di SMK Negeri 2 Depok, Yogyakarta, Kamis (14/10/2021) (ANTARA/Hery Sidik)

Yogyakarta (ANTARA) - Vaksinasi COVID-19 digelar Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Daerah Istimewa Yogyakarta untuk dosis kedua bagi pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Depok semakin memantapkan pihak sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.

"Harapannya sama, terbentuk 'herd immunity' (kekebalan komunal) dan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) berjalan dengan lancar, apalagi di SMK ini juga sudah melakukan tatap muka terbatas," kata Koordinator Binda DIY Adi Riyanto di sela meninjau vaksinasi pelajar dosis dua di SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta, Kamis.

Selain diikuti pelajar di sekolah tersebut, vaksinasi COVID-19 dengan tema "Indonesia Sehat, Indonesia Hebat" kolaborasi Binda DIY dengan Pemerintah Kabupaten Sleman itu, juga diikuti sebagian masyarakat sekitar yang pada dosis pertama terdaftar sebagai sasaran vaksinasi.

"Sasarannya pelajar dan masyarakat, tetapi masyarakat yang ikut sedikit, dan dosis dua ini oleh Puskesmas Depok digabung dengan SMK, jadi masyarakat umum dan pelajar SMK menjadi satu, sehingga diperkirakan sekitar 500 dosis diselesaikan hari ini," katanya.

Adi mengatakan bertepatan dengan hari ini pula, dalam program percepatan vaksinasi oleh Binda DIY juga dilakukan vaksinasi dari rumah ke rumah terhadap masyarakat yang kesulitan atau tidak punya akses ke layanan kesehatan setempat.

"Jadi memang harapannya terutama di Kabupaten Sleman, vaksinasi bisa segera 100 persen, dan untuk saat ini cakupannya sudah sekitar 82 persen, kita terus berupaya agar Desember nanti bisa tercapai 100 persen," katanya.

Oleh karena itu, dia mengatakan, dengan sisa waktu yang tersisa ini akan terus digencarkan vaksinasi bagi masyarakat yang tidak dapat menjangkau faskes, masyarakat miskin dengan melibatkan peran perangkat desa setempat, mengingat sasaran pelajar hampir semua sudah divaksin.

"Kalau sekarang kendalanya ke sasaran, pelajar sudah habis, sehingga memang harus 'door to door' (dari rumah ke rumah) mungkin lansia, masyarakat miskin atau yang tidak mampu menjangkau vaksinasi dan yang sakit itu sasaran berikutnya. Karena kalau stok vaksin kita masih sangat cukup," katanya.

Kepala SMK Negeri 2 Depok Agus Waluyo mengatakan PTM terbatas di sekolah dilaksanakan untuk pembelajaran yang sifatnya praktikum, karena anak-anak atau pelajar tidak mempunyai fasilitas lengkap di rumah, sedangkan pembelajaran yang masih bisa daring, dilakukan jarak jauh.

"Tapi untuk kejuruan yang ada praktiknya itu kami laksanakan PTM terbatas dengan durasi pembelajaran setiap hari empat jam pelajaran. Dan untuk kedatangan siswa pukul 07.00 WIB, karena meski pandemi, kami ingin mendidik anak tertib dan disiplin," katanya.