Dispar Gunung Kidul menyelenggarakan pelatihan pengembangan wisata

id pengembangan pariwisata,Kulon Progo,Gunung Kidul

Dispar Gunung Kidul menyelenggarakan pelatihan pengembangan wisata

Desa Wisata Nglanggeran Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, menawarkan keindahan alam purba, dan agrobisnis coklat dan kambing PE. (ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan pelatihan terhadap pelaku wisata bidang pemasaran, dan bidang usaha dan pengembangan supaya lebih profesional dalam pengemasan paket wisata yang ditawarkan dan mendukung digitalisasi sektor pariwisata.

"Dua bidang tersebut sangat penting untuk pengembangan desa wisata supaya ke depan wisatawan yang datang lebih banyak, dan lama tinggal di Gunung Kidul, khususnya di desa wisata lebih lama," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Gunung Kidul Supriyanto di Gunung Kidul, Jumat.

Ia mengatakan pelatihan ini ada tujuh program pelatihan. Adapun diantaranya, tata kelola bisnis dan pemasaran termasuk digitalisasi destinasi wisata. Sedangkan bidang pengembangan destinasi wisata mengampu pelatihan tata kelola, bisnis, dan pemasaran destinasi pariwisata, serta pelatihan keamanan dan keselamatan destinasi.

"Sasaran peserta pelatihan ini ialah kelompok sadar wisata (pokdarwis) dan pengelola desa wisata yang ada di Kabupaten Gunung Kidul. Pada pelatihan kali ini setidaknya diikuti oleh 40 orang peserta," kata dia.

Supriyanto mengatakan pihaknya menggandeng narasumber pelatihan sosok yang kompeten di bidangnya, yakni Ayu Helena Cornelia. Pemateri ini akan mengisi materi komunikasi pemasaran didestinasi wisata. Selain itu, Agung Purwandono yang akan mengulas tentang konten dan teknik penulisan sosial media.

Selanjutnya, Hanif Andy Al Ansori yang akan memandu terkait Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) atau presentasi dari masing-masing desa wisata. "Peserta akan diajak berkunjung ke Tebing Breksi di Sleman, pada hari terakhir. Tujuannya, belajar tentang tata kelola, bisnis dan pemasaran destinasi wisata," ucap Supri.

Dia berharap peserta mengetahui dan memahami pentingnya tata kelola, pengelolaan bisnis, dan pemasaran destinasi pariwisata. Selain itu, peserta bisa mengetahui dan memahami komponen-komponen dan faktor-faktor penting dalam pengembangan dan penyelenggaraan tata kelola, pengelolaan bisnis, dan pemasaran destinasi pariwisata.

Selain itu, anggota pokdarwis dan desa wisata mampu menerapkan dan mengembangkan hasil pelatihan di bidang tata kelola bisnis maupun pengembangan pemasaran di destinasi wisata masing-masing. Untuk sumber anggaran, pelatihan dengan sumber dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kepariwisataan Tahun Anggaran 2021.

"Selesai pelatihan, tim pendamping dan Dinas Pariwisata akan melakukan monev ke masing-masing pokdarwis atau destinasi wisata yang mengikuti pelatihan ini," kata Supri.