Kemenhub menerbitkan Pas Kecil perahu motor untuk 41 nelayan Bantul
Bantul (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, menerbitkan Pas Kecil atau surat tanda kepemilikan kapal, sebuah kelengkapan dokumen legalitas perahu, bagi 41 nelayan pemilik perahu motor di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Dengan diterbitkannya Pas Kecil untuk nelayan ini, legalitas kendaraan, legalitas alat tangkap mereka itu sah, sehingga secara hukum mereka aman, ada perlindungan," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai penyerahan secara simbolis Pas Kecil bagi pemilik perahu di Bantul, Selasa.
Bupati mengatakan Pas Kecil atau semacam sertifikat kepemilikan perahu nelayan ini dapat berfungsi sebagai agunan atau jaminan, manakala para nelayan atau pemilik perahu membutuhkan modal tambahan di lembaga perbankan yang ditunjuk pemerintah.
"Cukup Pas Kecilnya itu yang diagunkan mereka bisa mendapatkan tambahan modal, dan BPD (bank pembangunan daerah) siap, dan saya kira bank-bank yang lain siap membantu kredit usaha rakyat (KUR) untuk nelayan," katanya.
Dia mengatakan Pas Kecil untuk perahu motor kapasitas di bawah tujuh gross tonnage (GT) yang diterbitkan Kemenhub pada tahun ini memang belum dibanding dengan jumlah perahu nelayan di sepanjang pantai selatan Bantul yang sebanyak 128 perahu.
Namun demikian, kata dia, pemkab melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Bantul akan terus mengusulkan ke pemerintah pusat agar dapat diterbitkan lagi Pas Kecil perahu motor untuk nelayan di Bantul lainnya yang masih belum menerima sertifikat kendaraan alat tangkap mereka.
"Nanti secara bertahap, sehingga semua perahu nelayan akan diusulkan tiap tahun, bahkan setiap saat agar bisa mendapat Pas Kecil. Jadi ini menyambut era maritim Indonesia, karena DIY utamanya Bantul memiliki laut, maka Bantul harus menyambut dengan persiapan yang matang," katanya.
Bupati juga mengatakan dengan fasilitas pemerintah ini harapannya akan mampu meningkatkan produktivitas para nelayan untuk meningkatkan kesejahteraan, mengingat Bantul adalah kabupaten yang memiliki potensi besar kelautan, namun masih terlalu kecil yang dimanfaatkan.
"Oleh karenanya, dengan kelautan yang kaya biota dan sumber daya ikan harus terus kita tingkatkan pemanfaatannya. Untuk itu, diperlukan para nelayan andal, yang terus dibangun keterampilannya, pengetahuan dan kapasitas, agar mampu meningkatkan produktivitas," katanya.
"Dengan diterbitkannya Pas Kecil untuk nelayan ini, legalitas kendaraan, legalitas alat tangkap mereka itu sah, sehingga secara hukum mereka aman, ada perlindungan," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai penyerahan secara simbolis Pas Kecil bagi pemilik perahu di Bantul, Selasa.
Bupati mengatakan Pas Kecil atau semacam sertifikat kepemilikan perahu nelayan ini dapat berfungsi sebagai agunan atau jaminan, manakala para nelayan atau pemilik perahu membutuhkan modal tambahan di lembaga perbankan yang ditunjuk pemerintah.
"Cukup Pas Kecilnya itu yang diagunkan mereka bisa mendapatkan tambahan modal, dan BPD (bank pembangunan daerah) siap, dan saya kira bank-bank yang lain siap membantu kredit usaha rakyat (KUR) untuk nelayan," katanya.
Dia mengatakan Pas Kecil untuk perahu motor kapasitas di bawah tujuh gross tonnage (GT) yang diterbitkan Kemenhub pada tahun ini memang belum dibanding dengan jumlah perahu nelayan di sepanjang pantai selatan Bantul yang sebanyak 128 perahu.
Namun demikian, kata dia, pemkab melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Bantul akan terus mengusulkan ke pemerintah pusat agar dapat diterbitkan lagi Pas Kecil perahu motor untuk nelayan di Bantul lainnya yang masih belum menerima sertifikat kendaraan alat tangkap mereka.
"Nanti secara bertahap, sehingga semua perahu nelayan akan diusulkan tiap tahun, bahkan setiap saat agar bisa mendapat Pas Kecil. Jadi ini menyambut era maritim Indonesia, karena DIY utamanya Bantul memiliki laut, maka Bantul harus menyambut dengan persiapan yang matang," katanya.
Bupati juga mengatakan dengan fasilitas pemerintah ini harapannya akan mampu meningkatkan produktivitas para nelayan untuk meningkatkan kesejahteraan, mengingat Bantul adalah kabupaten yang memiliki potensi besar kelautan, namun masih terlalu kecil yang dimanfaatkan.
"Oleh karenanya, dengan kelautan yang kaya biota dan sumber daya ikan harus terus kita tingkatkan pemanfaatannya. Untuk itu, diperlukan para nelayan andal, yang terus dibangun keterampilannya, pengetahuan dan kapasitas, agar mampu meningkatkan produktivitas," katanya.