Bantul akan mengandalkan sektor pariwisata pulihkan ekonomi dampak pandemi

id Bupati Bantul,DIY,pariwisata

Bantul akan mengandalkan sektor pariwisata pulihkan ekonomi dampak pandemi

Bupati Bantul, DIY Abdul Halim Muslih (FOTO ANTARA/Hery Sidik)

Bantul, DIY (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mengandalkan sektor pariwisata untuk memulihkan perekonomian daerah ini yang sempat terguncang karena dampak pandemi COVID-19.

"Pemerintah menginginkan pemulihan ekonomi segera terjadi, untuk pemulihan ekonomi yang kita jadikan pintu masuk yang efektif itu sektor pariwisata," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Rabu.

Menurut dia, sektor pariwisata dinilai efektif dan dapat diandalkan mendukung pemulihan ekonomi karena pariwisata merupakan sektor pengungkit, dan mendorong menggeliatnya sektor perdagangan, sektor industri pengolahan termasuk makanan.

Oleh sebab itu, kata dia, di masa penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 2 atau setelah penurunan level dari sebelumnya level 3 di Bantul akan diikuti dengan pelonggaran pada sektor pariwisata atau membuka tempat wisata.

"Termasuk pertanian juga akan terdorong dengan sektor pariwisata, produk-produk pertanian menjadi laku dengan adanya pembukaan objek-objek pariwisata itu, jadi kenapa pariwisata, karena pariwisata adalah pengungkit ekonomi Bantul," katanya.

Bupati mengatakan pada PPKM level 3 sebelumnya, beberapa objek wisata di Bantul sudah dilakukan uji coba pembukaan, sehingga sejumlah objek wisata lain di Bantul segera menyusul untuk dibuka menerima kunjungan wisatawan.

"Saat ini pandemi COVID-19 sudah pada titik yang terkendali, atas dasar itulah maka pemerintah pusat memberikan keputusan menurunkan ke level 2, dan sektor pariwisata akan kita buka dengan penerapan protokol kesehatan ketat," kata Abdul Halim Muslih .

Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul, total kasus positif di Bantul per Selasa (19/10) sebanyak 56.872 orang, dengan angka sembuh 55.209 orang, sementara kasus meninggal 1.564 orang, sehingga kasus aktif atau pasien yang masih isolasi berjumlah 99 orang.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024