Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memastikan pemerintah tidak akan mengucurkan dana subsidi untuk menurunkan tarif tes reaksi berantai (polymerase chain reaction/PCR).
"Pemerintah tidak merencanakan ada subsidi karena memang kalau kita lihat harganya, apalagi sudah diturunkan itu sudah cukup murah," kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang diikuti dari YouTube Perekonomian RI di Jakarta, Selasa siang.
Budi mengatakan harga PCR di Indonesia yang semula dipatok Rp900 ribu per orang sudah 25 persen lebih rendah harganya bila dibandingkan dengan harga PCR di bandara lain di dunia.
"Jadi kalau misalnya diturunkan ke Rp300 ribu, itu mungkin masuk yang paling murah dibandingkan dengan harga PCR airport di dunia," katanya.
Ia mengatakan India masih menjadi negara dengan tarif PCR termurah di dunia selain China.
"Yang paling bawah memang India murah sekali Rp160 ribu. Tapi memang India membuatnya di dalam negeri kemudian ekonominya berkembang karena juga rakyatnya banyak itu bisa tercapai," katanya.
Tarif PCR yang ditentukan oleh Presiden Joko Widodo senilai Rp300 ribu, disebut Budi sudah yang paling murah dibanding harga tes PCR di seluruh dunia yang di bandara.*
Berita Lainnya
COVID-19 ajarkan sisihkan anggaran untuk darurat
Selasa, 28 Maret 2023 7:03 Wib
Turis Indoinesia melancong ke China hanya tes antigen
Jumat, 3 Maret 2023 6:43 Wib
Jelang pemutaran film Avatar, bioskop di Beijing membatalkan syarat PCR
Kamis, 8 Desember 2022 10:45 Wib
Tempat tes PCR di Beijing diserbu warga
Minggu, 4 Desember 2022 6:44 Wib
China perpendek karantina kedatangan internasional
Minggu, 13 November 2022 1:46 Wib
RSUD Wonosari Gunungkidul miliki alat PCR kapasitas 20 sampel/hari
Kamis, 1 September 2022 16:24 Wib
Negatif COVID-19, hasil tes PCR semua haji Kloter 18 Solo asal Sleman
Sabtu, 30 Juli 2022 17:36 Wib
Presiden Jokowi : Perjalanan domestik-LN tidak perlu PCR jika vaksin lengkap
Selasa, 17 Mei 2022 18:03 Wib