Yogyakarta (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta ingin menjaga agar pertumbuhan kasus di kota tersebut tetap rendah di tengah meningkatnya berbagai aktivitas masyarakat saat PPKM di daerah tersebut berada di level 2.
“Pertumbuhan kasus masih bisa bertahan cukup rendah dalam beberapa pekan terakhir. Sekitar lima per hari,” kata Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Senin.
Namun demikian, Heroe menyatakan dalam satu pekan terakhir jumlah pasien yang dinyatakan sembuh atau selesai isolasi juga tidak terlalu banyak sehingga menyebabkan kasus aktif terlihat mengalami kenaikan.
Kondisi tersebut, lanjut Heroe, dimungkinkan disebabkan temuan kasus terkonfirmasi positif di Kota Yogyakarta juga mengalami penurunan dalam tiga pekan terakhir sehingga jumlah pasien yang sembuh pun tidak terlalu banyak.
“Karena jumlah pasien sembuh dan pasien terkonfirmasi positif hampir berimbang dalam sehari, maka grafik kasus aktif pun terlihat sedikit mengalami kenaikan. Kadang ada kenaikan satu atau dua setiap harinya,” katanya.
Ia pun meminta dinas kesehatan setempat untuk segera melakukan evaluasi kondisi penularan COVID-19 sebagai antisipasi agar tidak terjadi kenaikan yang cukup tajam.
“Vaksinasi sebagai game changer pertama sudah bisa dituntaskan dan sekarang masuk ke game changer kedua yaitu menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam seluruh aktivitas,” katanya.
Penerapan protokol kesehatan secara disiplin, lanjut dia, menjadi kewajiban yang tidak bisa dielakkan dalam berbagai aktivitas masyarakat.
“Yang harus disadari bersama adalah virus masih ada meskipun kasus baru terbilang rendah jadi protokol kesehatan tetap penting,” katanya.
Hingga Minggu, 31 Oktober, kasus aktif di Kota Yogyakarta tercatat 50 kasus setelah ada tambahan enam pasien terkonfirmasi positif dan empat pasien sembuh serta tidak ada pasien meninggal dunia.
Berita Lainnya
Malaysia usut kasus potongan kain lap di martabak
Kamis, 28 Maret 2024 7:45 Wib
Menko Polhukam membentuk tim khusus tangani kasus magang ke Jerman
Rabu, 27 Maret 2024 21:09 Wib
Bawaslu putuskan KPU langgar kasus penggelembungan suara di Jawa Timur
Selasa, 26 Maret 2024 19:13 Wib
Dinkes Sleman mengoptimalkan kader jumantik cegah kasus DBD
Selasa, 26 Maret 2024 10:33 Wib
Satu keluarga bunuh diri di apartemen Jakarta tak terkait pinjol
Jumat, 22 Maret 2024 6:47 Wib
Pengadilan Spanyol bakal bebaskan Dani Alves
Kamis, 21 Maret 2024 7:18 Wib
Malaysia usut kasus kaus kaki bertuliskan lafaz Allah
Selasa, 19 Maret 2024 7:00 Wib
Pemkab Gunungkidul mengimbau masyarakat tidak panik sikapi antraks
Kamis, 14 Maret 2024 18:05 Wib