Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersinergi mewujudkan model pengelolaan sampah berbasis Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) untuk mendukung gerakan Bantul Bersih Sampah 2025.
"Dalam upaya mewujudkan model pengelolaan sampah berbasis BUMKal tersebut Pemkab bersinergi dengan UAD dalam pendampingan kepada masyarakat dan kelompok bank sampah," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih pada peluncuran model pengelolaan sampah berbasis BUMKal di Aula Kelurahan Potorono, Kecamatan Banguntapan, Bantul, Rabu.
Menurut dia, model pengelolaan sampah berbasis BUMKal atau di tingkat masyarakat desa digalakkan karena saat ini di Kabupaten Bantul sampah masih menjadi permasalahan yang serius.
Bahkan, kata Bupati, berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul menunjukkan potensi timbunan sampah di Bantul mencapai 400 ton per hari, sementara kemampuan mengelola sampah saat ini per harinya masih 100 ton.
"Pada tahun ini kenaikan jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan cukup signifikan, sehingga permasalahan sampah ini sangat mendesak untuk ditangani," katanya.
Bupati mengatakan, sampah masih menjadi persoalan dan pembahasan, karena masih ada masyarakat yang belum melakukan pemilahan sampah, penyedia jasa pengelolaan sampah yang hanya melakukan pengangkutan sampah tanpa memilah dan mengolah.
"Masalah ini semakin diperumit dengan kapasitas daya tampung TPST Piyungan yang sebenarnya sudah melebihi kapasitas namun masih tetap digunakan. Sehingga sampah ini menjadi tanggung jawab kita bersama, agar tidak menimbulkan pencemaran, gangguan kesehatan dan estetika," katanya.
Oleh karena itu, Bupati mengatakan, dengan semangat gerakan Bantul Bersih Sampah (Bantul Bersama) yang diluncurkan pertengahan Oktober lalu mendorong masyarakat untuk mulai memilih, memilah dan mengolah sampah, agar jangan sampai mewarisi cucu dengan bumi yang rusak karena sampah.
Bupati juga berharap pengelolaan sampah berbasis BUMKal di Kalurahan Potorono ini ke depannya akan berhasil, sehingga dapat menjadi percontohan dan diterapkan di kalurahan lain, dan agar warga Bantul bisa menerapkan budaya baru dalam mengolah sampah.
"Setiap warga Bantul mulai hari ini sudah harus meningkatkan budaya baru dalam mengolah sampah yakni sejak dari tingkat rumah tangga untuk membiasakan memilah sampah," katanya.
Selain itu, guna mendukung Bantul Bersih Sampah 2025, Pemkab Bantul telah meluncurkan program dana insentif bagi kalurahan dengan indikator pengelolaan sampah memiliki bobot nilai 20 persen dari total penilaian.
"Dengan demikian, diharapkan seluruh kelurahan di Bantul akan bahu-membahu mempersiapkan seluruh indikator penilaian sehingga target Bantul Bersih Sampah dapat terwujud," katanya.
Rektor UAD Dr Muchlas MT mengatakan UAD mendukung Pemkab Bantul untuk mewujudkan gerakan Bantul Bersih Sampah 2025. UAD akan mendukung sistem informasi pengelolaan sampah, pemantauan kualitas air sungai yang mengalir ke Bantul, dan tenaga ahli.
Selain itu, dosen dan mahasiswa UAD akan memberikan pendampingan pengelolaan sampah sampai 2025. Pendampingan bisa melalui kuliah kerja nyata (KKN) maupun penelitian dosen.
"UAD memiliki sumber daya manusia untuk mendukung gerakan Bantul Bersih Sampah 2025,” kata Muchlas.
Berita Lainnya
Erick Thohir: PSSI fokus mewujudkan sepak bola bersih-berprestasi Indonesia
Jumat, 19 April 2024 15:32 Wib
Petugas kebersihan merupakan garda terdepan wujudkan Bantul Bersih Sampah
Selasa, 2 April 2024 21:06 Wib
Membangun ketahanan air di Gunungkidul, DIY
Sabtu, 30 Maret 2024 20:02 Wib
Bantul gelontorkan puluhan miliar bangun pengolahan sampah
Selasa, 12 Maret 2024 18:47 Wib
Modal asing Rp13,67 triliun keluar bersih di Indonesia
Sabtu, 9 Maret 2024 1:14 Wib
Dinkes Gunungkidul mengimbau masyarakat terapkan hidup bersih cegah DBD
Kamis, 29 Februari 2024 13:46 Wib
Teknologi perangkat lunak simulasi PLTN dilirik BRIN
Kamis, 22 Februari 2024 15:07 Wib
Ingin tetap sehat saat liburan, lakukan hal ini
Jumat, 9 Februari 2024 9:17 Wib