Bantul-UAD bersinergi wujudkan model pengelolaan sampah berbasis BUMKal

id Bantul bersih sampah

Bantul-UAD bersinergi wujudkan model pengelolaan sampah berbasis BUMKal

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih memukul gong sebagai tanda peluncuran model pengelolaan sampah berbasis Badan Usaha Milik Kelurahan (Desa) atau BUM-Kal di Aula Desa Potorono, Banguntapan, Bantul, DIY. Rabu (3/11/2021) (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersinergi mewujudkan model pengelolaan sampah berbasis Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) untuk mendukung gerakan Bantul Bersih Sampah 2025.

"Dalam upaya mewujudkan model pengelolaan sampah berbasis BUMKal tersebut Pemkab bersinergi dengan UAD dalam pendampingan kepada masyarakat dan kelompok bank sampah," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih pada peluncuran model pengelolaan sampah berbasis BUMKal di Aula Kelurahan Potorono, Kecamatan Banguntapan, Bantul, Rabu.

Menurut dia, model pengelolaan sampah berbasis BUMKal atau di tingkat masyarakat desa digalakkan karena saat ini di Kabupaten Bantul sampah masih menjadi permasalahan yang serius.

Bahkan, kata Bupati, berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul menunjukkan potensi timbunan sampah di Bantul mencapai 400 ton per hari, sementara kemampuan mengelola sampah saat ini per harinya masih 100 ton.

"Pada tahun ini kenaikan jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan cukup signifikan, sehingga permasalahan sampah ini sangat mendesak untuk ditangani," katanya.

Bupati mengatakan, sampah masih menjadi persoalan dan pembahasan, karena masih ada masyarakat yang belum melakukan pemilahan sampah, penyedia jasa pengelolaan sampah yang hanya melakukan pengangkutan sampah tanpa memilah dan mengolah.

"Masalah ini semakin diperumit dengan kapasitas daya tampung TPST Piyungan yang sebenarnya sudah melebihi kapasitas namun masih tetap digunakan. Sehingga sampah ini menjadi tanggung jawab kita bersama, agar tidak menimbulkan pencemaran, gangguan kesehatan dan estetika," katanya.

Oleh karena itu, Bupati mengatakan, dengan semangat gerakan Bantul Bersih Sampah (Bantul Bersama) yang diluncurkan pertengahan Oktober lalu mendorong masyarakat untuk mulai memilih, memilah dan mengolah sampah, agar jangan sampai mewarisi cucu dengan bumi yang rusak karena sampah.

Bupati juga berharap pengelolaan sampah berbasis BUMKal di Kalurahan Potorono ini ke depannya akan berhasil, sehingga dapat menjadi percontohan dan diterapkan di kalurahan lain, dan agar warga Bantul bisa menerapkan budaya baru dalam mengolah sampah.

"Setiap warga Bantul mulai hari ini sudah harus meningkatkan budaya baru dalam mengolah sampah yakni sejak dari tingkat rumah tangga untuk membiasakan memilah sampah," katanya.

Selain itu, guna mendukung Bantul Bersih Sampah 2025, Pemkab Bantul telah meluncurkan program dana insentif bagi kalurahan dengan indikator pengelolaan sampah memiliki bobot nilai 20 persen dari total penilaian.

"Dengan demikian, diharapkan seluruh kelurahan di Bantul akan bahu-membahu mempersiapkan seluruh indikator penilaian sehingga target Bantul Bersih Sampah dapat terwujud," katanya.

Rektor UAD Dr Muchlas MT mengatakan UAD mendukung Pemkab Bantul untuk mewujudkan gerakan Bantul Bersih Sampah 2025. UAD akan mendukung sistem informasi pengelolaan sampah, pemantauan kualitas air sungai yang mengalir ke Bantul, dan tenaga ahli.

Selain itu, dosen dan mahasiswa UAD akan memberikan pendampingan pengelolaan sampah sampai 2025. Pendampingan bisa melalui kuliah kerja nyata (KKN) maupun penelitian dosen.

"UAD memiliki sumber daya manusia untuk mendukung gerakan Bantul Bersih Sampah 2025,” kata Muchlas.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024