Kulon Progo tingkatkan sinergi hadapi potensi bencana La Nina

id bencana alam,La Nina,Kulon Progo,Bupati Kulon Progo

Kulon Progo tingkatkan sinergi hadapi potensi bencana La Nina

Bupati Kulon Progo Sutedjo meninjau lokasi kesiapsigaan Polres Kulon Progo hadapi bencana, Jumat (5/11/2021) ANTARA/Sutarmi

Kulon Progo, Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan meningkatkan sinergitas antar pemangku kepentingan dalam menghadapi potensi bencana dampak La Nina.

Bupati Kulon Progo H Sutedjo di Kulon Progo, Jumat, mengatakan sesuai analisis dari BMKG dan dampak dari La Nina saat ini, perlu segera membangun konsolidasi dan sinergitas satuan penanganan bencana alam serta mengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk membantu masyarakat menghadapi ancaman bencana.

"Apabila terjadi skala bencana meningkat dan perlu dilakukan evakuasi, kita harus sudah siap, baik personel maupun peralatan yang harus diperlukan dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang ada," kata Sutedjo usai Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Kesiapsiagaan Bencana di Kabupaten Kulon Progo di Kantor Polres Kulon Progo.

Ia mengatakan secara geografis, 12 kecamatan di Kabupaten Kulon Progo merupakan kawasan yang rawan bencana alam, diantaranya banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrim lainnya sehingga informasi sekecil apapun yang didapat, perlu dikaji dan ditindaklanjuti guna mengurangi resiko yang mungkin akan terjadi.

Untuk itu, Sutedjo berharap koordinasi yang lebih intensif dalam menghadapi musim penghujan saat ini dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang ada, baik di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa, termasuk camat, kades, Kapolsek, Danramil, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan relawan Tagana diharapkan akan membantu dalam penanganan bencana tersebut.

"Namun tentunya kita berdoa semoga tidak terjadi bencana alam maupun bencana lainnya di Kabupaten Kulon Progo," katanya.

Kapolres Kulon Progo AKBP Muharomah Fajarini mengatakan Polres Kulon Progo telah menyiapkan segala peralatan yang dibutuhkan dalam penanganan bencana.

Namun demikian, membutuhkan dukungan dan kerja sama dengan BPBD Kulon Progo dan Basarnas.

Selain itu, pihaknya melibatkan tokoh masyarakat dalam melakukan deteksi potensi bencana di wilayah masing-masing. Kemudian, pihaknya juga telah mempersiapkan 297 personel yang setiap waktu siap diterjunkan bila terjadi bencana.

"Kami menyiapkan personel baik melakukan mitigasi dan penanggulangan bila terjadi bencana," katanya.