Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta mengingatkan wisatawan yang hendak berwisata di kawasan Malioboro untuk mematuhi durasi berkunjung yang akan dibatasi maksimal dua jam.
“Aplikasi Sugeng Rawuh akan diterapkan pekan ini. Dari aplikasi tersebut, akan bisa dilakukan pembatasan durasi berkunjung untuk wisatawan. Maksimal dua jam,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Jumat.
Setiap wisatawan yang akan masuk kawasan Malioboro diminta mengisi data dengan memindai aplikasi Sugeng Rawuh.
Nantinya, wisatawan akan mendapat pesan notifikasi atau peringatan apabila waktu berkunjung sudah hampir habis.
“Waktu berkunjung anda sudah hampir habis. Diminta untuk segera melanjutkan perjalanan,” katanya.
Selain untuk wisatawan, pembatasan juga diberlakukan untuk bus pariwisata yang hanya diberi waktu maksimal tiga jam di tempat parkir khusus (TKP).
“Setiap bus pariwisata juga tetap diminta melakukan skrining di Terminal Giwangan. Jika dinyatakan lolos, bus akan mendapat stiker dan kartu akses parkir,” katanya.
Sejak mendapat stiker dan kartu akses parkir, maka durasi parkir sudah akan terhitung. “Perjalanan dari Giwangan menuju TKP di kawasan Malioboro kami beri waktu 30 menit sehingga bus masih bisa mengakses tempat parkir selama tiga jam. Jadi, totalnya sekitar 3,5 jam,” katanya.
Dalam beberapa hari terakhir, Heroe menyebut, ada beberapa bus pariwisata yang ditolak masuk ke TKP karena durasi waktu parkirnya sudah habis meskipun sudah mendapat stiker lolos skrining kesehatan di Terminal Giwangan.
“Biasanya bus pariwisata ini berkeliling dulu ke beberapa objek wisata baru mengakses TKP di sekitar Malioboro. Karena sudah lebih dari 3,5 jam, maka bus tidak lagi bisa masuk TKP,” katanya.
Menurut Heroe, berbagai pembatasan kepada wisatawan tersebut ditujukan untuk mengerem agar wisatawan tidak merasa seolah-olah sudah bisa berwisata dengan bebas.
“Tetap ada pembatasan-pembatasan yang dilakukan sebagai upaya mencegah penularan kasus. Kami punya semboyan untuk wisata di masa sekarang ini yaitu ‘datang sehat pulang juga sehat’. Kami ingin melindungi warga Kota Yogyakarta dan wisatawan yang datang,” katanya.
Ia menyebut, terjadi peningkatan kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta dalam dua pekan terakhir sehingga berbagai upaya untuk pembatasan dan pengaturan arus wisatawan perlu dilakukan agar kasus COVID-19 tetap bisa dikendalikan terlebih beberapa daerah diketahui terjadi peningkatan kasus.
Berita Lainnya
IPW dalami bukti-saksi kasus dugaan korupsi Bank Jateng
Senin, 4 Maret 2024 16:54 Wib
Luga 1: Persita Tangerang bekuk Persikabo 1973
Senin, 11 Desember 2023 6:52 Wib
Polri usut dugaan pemerasan pimpinan KPK raih apresiasi
Senin, 16 Oktober 2023 6:59 Wib
Polda Metro Jaya didesak IPW bebaskan 12 aktivis Greenpeace
Minggu, 8 Oktober 2023 8:03 Wib
Diintensifkan, evakuasi delapan penambang terjebak
Senin, 31 Juli 2023 1:04 Wib
Penangguhan penahanan janda anak lima di Nias diapresiasi
Minggu, 28 Mei 2023 2:19 Wib
Pemimpin G20 diminta adopsi rekomendasi masyarakat sipil
Kamis, 6 Oktober 2022 5:59 Wib
Seto syukuri hasil seri PSIM Yogyakarta lawan Martapura Dewa United
Jumat, 17 Desember 2021 5:24 Wib