Purwokerto (ANTARA) - Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Chusmeru mengatakan pembukaan kembali objek wisata di beberapa daerah perlu dibarengi dengan protokol kesehatan yang sangat ketat guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Perlu diperhatikan bahwa pembukaan kembali objek wisata perlu dibarengi prokes ketat," katanya di Purwokerto, Minggu.
Dia menjelaskan bahwa saat ini objek wisata di beberapa daerah sudah mulai dibuka kembali seiring dengan penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di masing-masing daerah.
Untuk itu, pemerintah daerah dan pengelola objek wisata harus memastikan bahwa penerapan protokol kesehatan berjalan dengan baik.
"Jangan sampai lengah, di tengah upaya memacu kembali sektor wisatanya harus memastikan prokes berjalan dengan baik," katanya.
Dia menambahkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembukaan kembali objek wisata.
"Pertama, memastikan objek wisata aman, nyaman dan sehat untuk dikunjungi. Setiap daerah juga perlu membentuk satuan tugas objek wisata. Perlu ada satuan tugas di bidang keamanan yang mengawasi perilaku wisatawan untuk tidak berkerumun dan selalu taat protokol kesehatan," katanya.
Selain itu, perlu dibentuk satuan tugas untuk kenyamanan wisatawan dengan menempatkan karyawan yang siap memberi pelayanan terbaik kepada wisatawan, baik terkait informasi objek wisata maupun sarana dan prasarana.
"Tak kalah penting, satuan tugas di bidang kesehatan yang siaga selama operasional objek wisata juga memastikan wisatawan yang datang benar-benar sehat, menyiapkan fasilitas cuci tangan dan siaga melayani keluhan kesehatan wisatawan," katanya.
Kedua menggenjot kembali pengenalan dan promosi objek wisata yang lama ditinggalkan wisatawan.
"Kerjasama dengan biro perjalanan perlu digalakkan lagi, utamanya dalam mengemas paket wisata di daerah," katanya.
Dia juga mengingatkan pentingnya sertifikasi Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability atau CHSE bagi industri pariwisata guna meningkatkan pelayanan bagi wisatawan.
"Dengan sertifikasi CHSE tersebut diharapkan ada kepastian penerapan protokol kesehatan oleh industri, sehingga wisatawan merasa aman dan nyaman ketika berada di destinasi wisata," katanya.
Berita Lainnya
Bank BPD DIY salurkan CSR untuk pengembangan wisata Sendang Sombomerti
Selasa, 23 April 2024 11:40 Wib
37.841 wisatawan banjiri Kepulauan Seribu
Selasa, 23 April 2024 0:27 Wib
Aspek keamanan berwisata harus diutamakan, papar Menparekraf
Senin, 22 April 2024 17:48 Wib
Ribuan wisatawan banjiri Festival Durian 2024 di Trenggalek, Jatim
Senin, 22 April 2024 6:35 Wib
Objek wisata kuliner Colomadu, Karanganyar, Jateng, tarik turis
Minggu, 21 April 2024 20:35 Wib
Objek wisata "Giong Siu" ditata gaet wisatawan
Sabtu, 20 April 2024 9:47 Wib
Di Wahana Safari Malam, TSI Bogor siapkan paket kuliner
Jumat, 19 April 2024 6:00 Wib
Dispar Bantul ubah tarif retribusi masuk wisata pantai selatan mulai Mei 2024
Kamis, 18 April 2024 13:35 Wib