Kasus aktif COVID-19 di Bantul tinggal 166 orang

id Nakes Bantul

Kasus aktif COVID-19 di Bantul tinggal 166 orang

Tenaga kesehatan Dinkes Bantul khusus menangani kasus COVID-19 (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, turun hingga Rabu tinggal 166 orang, menyusul penambahan kasus sembuh lebih banyak dibanding kasus konfirmasi dalam sehari.

Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul, Rabu, kasus konfirmasi bertambah lima orang, sementara kasus konfirmasi sembuh berjumlah 11 orang, sedangkan kasus konfirmasi yang meninggal nol orang atau tidak ada penambahan kasus.

Dengan perkembangan kasus harian itu, maka total kasus positif COVID-19 di Bantul secara kumulatif sejak awal pandemi hingga kini menjadi 57.163 orang, dengan angka kesembuhan totalnya mencapai 55.430 orang.

Disebutkan pula untuk kasus kematian di Bantul karena virus corona hingga periode yang sama masih tercatat 1.567 orang.

Dengan demikian, jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi maupun karantina di selter dan rumah sakit wilayah Bantul per hari Rabu (10/11) masih 166 orang.

Kasus isolasi itu berdasarkan domisili tersebar di 10 dari total 17 kecamatan se-Bantul, dengan kasus terbanyak dari Sedayu 82 orang, sedangkan terendah dari Banguntapan satu orang.

Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, hasil perhitungan berdasarkan data kasus harian dari tanggal 26 Oktober sampai 8 November 2021, Kabupaten Bantul berada pada zona resiko sedang (Zona Orange) dengan skor 2,2.

Zonasi resiko kasus COVID-19 itu berdasarkan perhitungan bobot indikator kesehatan masyarakat yang terdiri epidemiologi, surveilans kesehatan dan pelayanan kesehatan, dan dari setiap indikator diberikan skoring dan pembobotan lalu dijumlahkan.

"Hasil perhitungan ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi seluruh pihak dalam melaksanakan berbagai macam aktivitas atau kegiatan untuk jangka waktu 14 hari ke depan yaitu dari tanggal 9 sampai 22 November," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024