Yogyakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menyebutkan kontribusi sektor swasta terhadap riset di Tanah Air masih rendah.
Laksana dalam diskusi Senat Akademik UGM dan BRIN secara virtual yang dipantau di Yogyakarta, Kamis menjelaskan rendahnya kontribusi swasta di sektor riset dikarenakan riset merupakan sektor yang membutuhkan biaya tinggi.
"Swasta tidak mudah masuk karena memiliki risiko tinggi dan risiko tinggi serta tidak mesti berhasil risetnya," katanya.
Kendati demikian, BRIN terus mendorong peningkatan kontribusi swasta dalam aktivitas riset Indonesia.
Menurut dia, ada tiga hambatan utama kegiatan riset di Indonesia. Pertama, masalah critical mass yang masih rendah, baik terkait sumber daya manusia, infrastruktur ataupun anggaran.
Solusi untuk mengatasi rendahnya critical mass, ujar dia, adalah membangun hubungan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri, melalui open platform untuk meningkatkan interaksi dan dinamika riset.
Lewat patform tersebut, kata dia, diharapkan mampu memfasilitasi mitra, merangsang munculnya inno-preneur terlibat dalam proses penelitian.
Hambatan kedua, riset di Indonesia masih didominasi oleh pemerintah. Anggaran riset 80 persen dari pemerintah.
“Hambatan lainnya, yakni masih adanya ego sektoral, minim kolaborasi dalam riset," tutur Laksana.
Dalam kesempatan itu ia menyampaikan sejumlah upaya dalam membangun dan mendorong ekosistem riset dan inovasi yang kondusif di Tanah Air, baik melalui regulasi pendorong, hibah riset dan inovasi, pemberian insentif pelaku riset dan pelaku usaha, serta regulasi pengadaan.
Manajemen talenta nasional, kata dia, juga perlu dibangun untuk mencetak lebih banyak periset muda, membangun infrastruktur riset terbuka serta memberikan dana abadi riset dan pendidikan.
Berita Lainnya
Bahasa Indonesia sarana komunikasi di perbatasan RI-Timor Leste
Rabu, 27 Maret 2024 17:22 Wib
BBUSKHIT-BRIN perkuat karantina flora-fauna di Indonesia
Selasa, 26 Maret 2024 13:57 Wib
USAID mendukung riset resimen pengobatan tangani TB anak
Selasa, 26 Maret 2024 5:31 Wib
APHA-BRIN sinergikan riset masyarakat adat Indonesia
Kamis, 21 Maret 2024 11:42 Wib
BRIN: Pengutamaan aspek keamanan aplikasi e-voting
Rabu, 20 Maret 2024 10:52 Wib
UGM-Universitas Kyushu memperkuat kerja sama riset bidang kesehatan
Senin, 18 Maret 2024 21:16 Wib
BRIN beber ruang angkasa gelap meski ada matahari
Senin, 18 Maret 2024 4:37 Wib
Manajemen data riset penting, UI beri edukasi
Rabu, 13 Maret 2024 11:08 Wib