Askot PSSI Yogyakarta mengusulkan percepatan revitalisasi empat lapangan

id lapangan olahraga,yogyakarta,mini stadion,revitalisasi lapangan,lapangan sepak bola

Askot PSSI Yogyakarta mengusulkan percepatan revitalisasi empat lapangan

Dokumentasi - Kondisi Lapangan Karang di Kecamatan Kotagede Yogyakarta sebelum direvitalisasi (12/04/21) (ANTARA/Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Asosiasi PSSI Kota Yogyakarta mengusulkan percepatan revitalisasi empat lapangan di kota tersebut untuk menjadi mini stadion seperti yang saat ini sedang dilakukan di Lapangan Karang sehingga bisa mendukung perkembangan olahraga khususnya sepak bola.

“Ada empat lapangan yang kami usulkan. Misalnya Sidokabul, Mancasan, dan Minggiran. Harapannya bisa direvitalisasi menjadi mini stadion dengan kualitas rumput yang baik dan fasilitas lengkap,” kata Ketua Asosiasi PSSI Kota Yogyakarta Susanto Dwi Antoro di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, jika empat lapangan tersebut direvitalisasi, maka akan semakin memudahkan 29 klub sepak bola di Kota Yogyakarta untuk berlatih sekaligus menurunkan biaya yang harus dikeluarkan untuk menyewa lapangan.

“Dengan adanya fasilitas olahraga yang baik, maka diharapkan kegiatan pembinaan prestasi juga bisa dilakukan dengan lebih baik. Setiap klub bisa didorong untuk membuka sekolah sepak bola,” katanya.

Keberadaan stadion yang baik, lanjut Susanto, juga akan mendukung upaya Kota Yogyakarta untuk menjadi kota yang mampu menyelenggarakan berbagai event atau kegiatan.

Jika berkaca pada pekerjaan revitalisasi di Lapangan Karang, maka dana yang dibutuhkan untuk merevitalisasi sebuah lapangan mencapai Rp7 miliar sampai Rp10 miliar jika ada tambahan kelengkapan untuk lampu sorot.

“Revitalisasi di Lapangan Karang akan jadi pilot project untuk revitalisasi lapangan lain. Selain mini stadion dengan fasilitas lengkap termasuk tribun dan sistem drainase yang baik, juga dibuka sentra UMKM untuk menggerakkan ekonomi wilayah,” katanya.

Askot PSSI Kota Yogyakarta berharap, Pemerintah Kota Yogyakarta dapat melakukan revitalisasi setidaknya satu lapangan setiap tahun dengan prioritas adalah Lapangan Minggiran dan Mancasan karena kondisinya sudah memprihatinkan.

“Kami pun akan mencoba mengajukan usul ke Kementerian Pemuda dan Olaharga agar ada dana alokasi khusus (DAK) untuk mempercepat revitalisasi,” katanya.

Dengan demikian, Susanto berharap, keberadaan lapangan sepak bola tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan prestasi olahraga tetapi juga bisa mendorong pemulihan ekonomi masyarakat.

Pengelolaan lapangan olahraga tersebut nantinya diserahkan ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaharga Kota Yogyakarta.

Hanya saja, tidak semua lapangan yang ada di Kota Yogyakarta merupakan aset pemerintah daerah. Salah satunya adalah Lapangan Minggiran yang asetnya masih berada di Pemerintah DIY.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024