Bupati Sleman memberi bantuan keluarga difabel yang rumahnya terbakar

id Bupati Sleman Kustini ,Rumah difabel terbakar ,Kabupaten Sleman ,Sleman

Bupati Sleman memberi bantuan keluarga difabel yang rumahnya terbakar

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto

Sleman, Yogyakarta (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kustini Sri Purnomo mengunjungi keluarga pasangan difabel Yuni dan Suyanto di Watulangkah, Kelurahan Ambarketawang, Gamping yang rumahnya habis terbakar pada Minggu (13/10) untuk menyampaikan bantuan, Senin.

"Saya dengar (kebakaran) pas hari kejadian itu. Dan hari ini saya datang untuk melihat dan memberikan bantuan dari Pemkab Sleman agar bisa membantu keluarga kurang beruntung ini," Kustini di sela kunjungannya.

Kustini mengaku prihatin dengan kejadian kebakaran yang menimpa keluarga Yuni dan Yanto tersebut. Karena keduanya memiliki keterbatasan di mana Yuni menderita tunagrahita, sedangkan suaminya Yanto, menderita tunawicara.

Yang membuat Kustini kagum, adalah keinginan keduanya untuk hidup mandiri hingga membuat rumah semi permanen yang berada persis di samping rumah orang tuanya.

"Beliau berdua ini termasuk orang yang kreatif, termasuk memiliki keinginan untuk hidup mandiri dengan membangun rumah ini. Ya sayangnya dapat musibah seperti ini. Tapi saya salut dengan kegigihan beliau berdua dalam menjalani hidup ini meski dalam keterbatasan," katanya.

Guna meringankan keluarga kecil dengan satu anak laki-laki tersebut, Kustini menyerahkan bantuan sembako.

Selain itu, Pemkab Sleman juga memberikan bantuan bedah rumah agar keluarga tersebut bisa mendirikan rumah layak huni.

"Tadi sudah dirembuk dari kelurahan, kapanewon dan PUPR Sleman. Kebetulan beliau berdua juga punya tanah di Mancasan. Nanti akan dibantu agar bisa bangun rumah di sana. Rumah yang layak huni dan tentunya punya kamar mandi. Soalnya di rumah yang terbakar ini tidak ada kamar mandinya," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sleman juga mengingatkan masyarakat akan bahaya kebakaran.

"Kalau bisa saat masak jangan sampai ditinggal. Karena bahaya sekali itu. Dan juga jangan sampai daya dari pada listrik melebihi dari kapasitas, itu bisa terjadi korslet," katanya.

Dukuh Watulangkah Slamet membenarkan keluarga difabel tersebut memang tinggal di rumah yang tidak layak huni.

"Setelah kejadian itu saya dan warga setempat menggalang donasi untuk memberikan bantuan swadaya dari masyarakat untuk mereka. Dan alhamdulilah, hari ini Bupati Sleman juga memberikan bantuan yang sangat membantu untuk keluarga ini," katanya.

 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024