Kasus aktif COVID-19 di Bantul tinggal 130 orang

id Posko COVID-19,bantul

Kasus aktif COVID-19 di Bantul tinggal 130 orang

Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) Bantul di Bambanglipuro, Bantul, DIY (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, turun hingga tersisa 130 orang, menyusul pasien yang sembuh lebih banyak dibanding kasus konfirmasi dalam sehari.

Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul di Bantul, Senin, kasus konfirmasi bertambah empat orang, sementara kasus konfirmasi sembuh enam orang, sedangkan kasus konfirmasi meninggal tidak ada penambahan data.

Tambahan kasus baru itu berasal dari Kecamatan Pundong, Bambanglipuro, Jetis, dan Banguntapan masing-masing satu orang. Sedangkan pasien COVID-19 yang pulih berasal dari Kasihan tiga orang, Sedayu dua orang, dan Sewon satu orang.

Dengan perkembangan kasus harian itu, maka total kasus positif COVID-19 di Bantul secara kumulatif menjadi 57.202 orang dengan angka kesembuhan mencapai 55.505 orang, kemudian kasus kematian berjumlah 1.567 orang.



Dengan demikian jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang menjalani isolasi maupun karantina di selter dan rumah sakit wilayah Bantul, per hari Senin (15/11), tersisa 130 orang.

Rincian kasus aktif COVID-19 itu yaitu Sedayu 54 orang, Sanden 24 orang, Kasihan 15 orang, Pajangan 12 orang, Banguntapan enam orang, Piyungan lima orang, Bambanglipuro empat orang, Kretek empat orang, Bantul dua orang, dan Sewon, Pleret, Jetis dan Pundong masing-masing satu orang.

Ketua Harian Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul Joko Purnomo mengajak masyarakat selalu menjaga keberhasilan, tingkatkan imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup dan olahraga teratur.

"Mari bersama kita putus rantai penyebaran COVID-19 dengan pola hidup bersih dan sehat dengan menerapkan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas," katanya.*
 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024