Gunung Kidul meluncurkan agen perubahan antiperundungan di sekolah

id agen antiperundungan,kekerasan,Gunung Kidul

Gunung Kidul meluncurkan agen perubahan antiperundungan di sekolah

Bupati Gunung Kidul Sunaryanta meluncurkan agen perubahan antiperundungan dan tindak kekerasan di lingkungan sekolah dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Ponjong pada Kamis (18/11) (ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunung Kidul)

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan program agen perubahan antiperundungan dan tindak kekerasan di sekolah guna menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman untuk belajar, sehingga dapat meraih hasil pendidikan yang maksimal.

Bupati Gunung Kidul Sunaryanta di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan berdasarkan survei internal, pada 2020, penggunaan media sosial di kalangan pelajar mencapai 30 persen.

Media sosial akan memberikan dampak pada perkembangan masyarakat khususnya di sekolah, melihat anak sekolah dasar sudah mengakses telepon genggam, jika tidak disikapi dengan baik dan pengawasan akan berdampak pada pola dan perilaku.



"Dengan diprakarsai agen perubahan antiperundungan dan tindak kekerasan di lingkungan sekolah dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Ponjong mampu menciptakan lingkungan sekolah nyaman bebas dari perundungan dan kekerasan. Kami juga harap dapat memberikan dampak dan diaplikasikan pada sekolah lain," kata Sunaryanta.

Ia mengatakan peran serta sekolah, lingkungan dan keluarga juga sangat dibutuhkan dalam menekan perundungan dan kekerasan di generasi muda yang dimulai dari penggunaan media sosial.

Media sosial ini dampaknya mampu mempengaruhi 70 sampai 80 persen masa-masa SMA merupakan masa yang memiliki emosional tinggi dan masih labil.

Dengan sekolah berbasis keagamaan seperti SMK Muhammadiyah yakin penekanan terhadap penguatan moralitas dan mentalitas pasti juga baik. "Dengan mengabaikan dua hal berdampak rusak generasi penerus bangsa," katanya.

Selain itu, melihat perkembangan bahaya dan dampak narkoba yang potensi sasarannya adalah pelajar harus selalu di waspadai, karena di Indonesia menjadi sasaran dan pasar terbesar peredaran narkoba. Kondisi geografis Indonesia lebih besar sektor laut yang potensi dalam penyelundupan.



"Dengan penguatan moral mentalitas dan nasionalisme, dan terbentuknya agen-agen perubahan ini menjadi embrio yang baik,  yang dapat diaplikasikan di sekolah dan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan dan SDM yang unggul," katanya.

Sementara itu, salah satu agen perubahan di sekolah, Minda Rahmawati mengatakan adanya agen ini mampu mewujudkan sekolah yang nyaman, tidak ada perundungan dan kekerasan, sehingga tercipta lingkungan sekolah yang nyaman untuk belajar agar dapat meraih hasil pendidikan yang maksimal.

"Kami bertekad mewujudkan generasi muda yang unggul di semua bidang, tanpa kekerasan dan narkoba," katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024