Gugus Tugas COVID-19 Kulon Progo mengimbau masyarakat tidak lengah prokes

id Kulon Progo,COVID-19

Gugus Tugas COVID-19 Kulon Progo mengimbau masyarakat tidak lengah prokes

Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat tidak lengah dalam penerapan protokol kesehatan supaya tidak terjadi gelombang ketiga penyebaran COVID-19 setelah libur Natal dan Tahun Baru 2022.

"Pada prinsipnya, kami terus mengimbau agar masyarakat tidak euforia dalam menyambut libur natal dan tahun baru. Kita saat ini memang sedang diberikan ruang. Namun, jangan sampai abai dan kendur dalam menerapkan protokol kesehatan," kata Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana di Kulon Progo, Kamis.

Ia mengatakan saat ini, Satgas Penanganan COVID-19 Kulon Progo, baik tingkat kabupaten, kecamatan dan desa akan kembali mengintensifkan pengawasan kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan penyebaran COVID-19.

"Kami mempersiapkan pengetatan baik operasi maupun edukasi. Satgas COVID-19 di tingkat kecamatan dan desa, kami sampaikan agar masyarakat tidak kendur menerapkan protokol kesehatan. Kita dorong lembaga vertikal di Kulon Progo juga ikut mengantisipasi libur natal dan tahun baru," katanya.

Fajar mengatakan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo juga memberikan perhatian khusus terhadap geliat pariwisata di Kulon Progo yang saat ini mulai perlahan naik. Untuk itu, ia meminta Dinas Pariwisata dan pelaku wisata tidak lalai dalam melaksanakan prosedur penerimaan wisatawan.

"Sekarang ini tren pariwisata sedang naik. Kami mendorong Dispar dan SDM pariwisata yang ada untuk tetap menjaga protokol kesehatan, seperti skrining saat wisatawan masuk ke objek wisata. Penerapan aplikasi peduli lindungi maupun penunjukan kartu vaksin harus benar-benar dilakukan. Tidak boleh kendur itu," katanya.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati mengatakan berdasarkan prediksi beberapa ahli kesehatan, apabila masyarakat tidak patuh pada arahan pemerintah mentaati protokol kesehatan dan berpergian libur akhir tahun, kemungkinan kasus COVID-19 akan meningkat kembali pada akhir Januari atau awal Februari.

"Kami mengimbau masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara ketat, jangan sampai lengah," ujarnya.*