Bantul (ANTARA) - Kasus konfirmasi COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam sehari bertambah 14 orang, sehingga total kasus positif hingga Kamis menjadi 57.297 orang.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul di Bantul, Kamis, tambahan kasus baru berasal dari Sewon tiga orang, Kasihan tiga orang, Banguntapan dua orang, Sedayu dua orang, serta Bambanglipuro, Pandak, Bantul, dan Imogiri, masing-masing satu orang.
Dalam periode yang sama terdapat kasus konfirmasi COVID-19 sembuh berjumlah enam orang, dari Kasihan dua orang, Sedayu dua orang, Bantul satu orang, dan Banguntapan satu orang, sehingga total angka kesembuhan di Bantul mencapai 55.636 orang.
Kasus konfirmasi COVID-19 yang meninggal dunia nol orang atau tidak ada penambahan kasus, sehingga total kasus kematian karena virus corona di Bantul tetap 1.569 orang.
Dengan demikian total kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi maupun karantina di selter dan rumah sakit wilayah Bantul per Kamis ini tinggal 92 orang.
Kasus isolasi itu berdasarkan domisili tersebar di 17 kecamatan se-Bantul, dengan jumlah terbanyak dari Sewon 19 orang, sementara jumlah terendah dari Pleret, Jetis, Imogiri, Sedayu, dan Sanden, masing-masing satu orang.
Ketua Harian Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul Joko Purnomo mengatakan terkait zonasi risiko kasus COVID-19, hasil perhitungan berdasarkan data kasus harian selama 9-22 November 2021, Kabupaten Bantul berada pada zona risiko sedang (zona oranye).
Menurut dia, zonasi risiko kasus COVID-19 itu dengan perhitungan bobot indikator kesehatan masyarakat yang terdiri epidemiologi, surveilans kesehatan dan pelayanan kesehatan, yang setiap indikator diberikan skoring, dan pembobotan lalu dijumlahkan.
"Hasil perhitungan ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi seluruh pihak dalam melaksanakan berbagai macam aktivitas atau kegiatan untuk jangka waktu 14 hari ke depan dari 23 November sampai 6 Desember," katanya.
Berita Lainnya
Pandemi COVID-19 momentum hadapi virus X di Indonesia
Senin, 4 Maret 2024 4:57 Wib
Bahaya pneumonia dan COVID-19 pada bayi
Senin, 12 Februari 2024 23:08 Wib
KBS berinovasi pascapandemi COVID-19 dongkrak wisatawan
Minggu, 11 Februari 2024 16:58 Wib
Guru Besar UGM sebut AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:42 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga dapat untuk deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 21:25 Wib
Akibat COVID-19, WNI "overstay" di Jepang meninggal dunia
Jumat, 26 Januari 2024 6:45 Wib
Hati-hati, tetap tinggi risiko kesehatan akibat COVID-19, kata WHO
Sabtu, 13 Januari 2024 13:09 Wib
Masyarakat jangan egois hadapi COVID-19 subvarian baru
Selasa, 9 Januari 2024 17:51 Wib