Austria laporkan kasus pertama varian Omicron

id varian Omicron,Austria,virus corona

Austria laporkan kasus pertama varian Omicron

Ilustrasi - Jarum suntik medis dan botol terlihat di depan teks Omicron (B.1.1.529): SARS-CoV-2 di latar belakang. ANTARA/Pavlo Gonchar / SOPA Images via Reuters/Sipa USA/pri. (Pavlo Gonchar / SOPA Images/Sipa/SOPA Images)

Zurich (ANTARA) - Austria telah mendeteksi  kasus  virus corona yang pertama kali diduga varian Omicron di Tirol, kata pihak berwenang di wilayah pegunungan itu pada Sabtu malam (27/11).

Seorang pelancong yang kembali dari Afrika Selatan minggu lalu dinyatakan positif COVID-19 dengan indikasi varian baru, meskipun konfirmasi memerlukan pengurutan lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang, kata otoritas Tirol dalam sebuah pernyataan.

Pengujian awal oleh Institute of Virology di Innsbruck telah memicu "kecurigaan nyata" hasil tes usap PCR positif dari individu di distrik Schwaz Tirol itu dapat berhubungan dengan kasus Omicron, kata pihak berwenang.

Sampel tersebut akan dikirim ke Badan Kesehatan dan Keamanan Makanan Austria (AGES) untuk pengujian lebih lanjut.



"Hasil dari AGES diharapkan keluar dalam beberapa hari mendatang," kata kepala staf operasi penanganan corona wilayah Tirol, Elmar Rizzoli, dalam sebuah pernyataan.

"Orang yang terdampak itu, menurut pernyataannya sendiri dan pengetahuan saat ini, tinggal di rumah sejak kembali dari perjalanan tiga hari lalu dan saat ini tidak menunjukkan gejala."

Sebagai tindakan pencegahan, pihak berwenang meminta pengujian lebih lanjut oleh individu yang telah memasuki Austria dalam 14 hari terakhir dari negara-negara di Afrika bagian selatan.

Penemuan varian Omicron di Afrika Selatan telah memicu kekhawatiran global, dengan gelombang larangan atau pembatasan perjalanan dan aksi jual di pasar keuangan di tengah kekhawatiran investor bahwa hal itu dapat menghambat pemulihan dari pandemi.

Kasus akibat varian Omicron juga telah terdeteksi di beberapa negara Eropa, termasuk Italia dan Jerman.

Austria memberlakukan lockdown nasional keempatnya sejak Senin (22/11) dan menjadi negara Eropa barat pertama yang kembali menerapkan tindakan  itu di musim gugur ini karena melonjaknya infeksi COVID-19.

Sumber: Reuters
 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024