KWT Mentari sukses mengembangkan pertanian saat pandemi

id KWT Mentari ,Dusun Karangploso,CSR BRI,Bank BRI

KWT Mentari sukses mengembangkan pertanian saat pandemi

Anggota KWT Mentari, Karangploso, Sleman sedang merawat tanaman hidroponik yang dikembangkan kelompok itu. Foto ANTARA/HO-KWT Mentari

Sleman (ANTARA) - Kelompok Wanita Tani (KWT) Mentari, Dusun Karangploso, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sukses mengembangkan usaha pertanian tanaman herbal serta sayuran dan buah dengan sistem hidroponik pada masa pandemi COVID-19.

"Saat ini anggota kami ada 23 ibu-ibu di dusun ini dan sudah ada 500 titik tanaman herbal, sayuran maupun buah-buahan," kata Pengurus KWT Mentari Rini Laksinto di Sleman, Jumat.

Menurut dia, kegiatan KWT Mentari ini bermula dari hobi bercocok tanam di pekarangan rumah, kaum perempuan di Dusun Karangploso, Kabupaten Sleman.

"Kami kan sering membuat jamu empon-empon. Dari hidroponik ada bayam Brazil, kita buat peyek, stik. Setiap mereka buat itu, mereka dapat uang saku dari KWT," katanya.

Ia mengatakan setiap kali datang untuk mengolah hasil pertanian, 23 anggota KWT Mentari mendapatkan uang saku Rp50.000 dan setidaknya para ibu ini berproduksi seminggu tiga kali.

"Kan lumayan, seminggu tiga kali datang, jadi Rp150.000. Itu benar-benar saya rasakan membantu sekali untuk mereka," katanya.

Rini mengatakan KWT Mentari sudah berdiri sejak 28 November 2018. Awalnya hanya menjadi wadah berkumpulnya ibu-ibu di Dusun Karangploso dalam menyalurkan hobi bertanamnya.

Namun sejak mendapatkan pelatihan membuat jamu pada Desember 2019, mereka mulai memproduksi jamu empon-empon dari hasil panen tanaman mereka.

Mereka berinovasi dengan membuat empon-empon instan, dengan slogannya "Cara Modern Menikmati Jamu".

"Ternyata produk kami disambut antusias pasar. Apalagi momentumnya pas, saat pandemi COVID-19 mulai menyebar di tanah air. Di tengah pandemi COVID-19, masyarakat menginginkan sesuatu yang praktis untuk daya tahan tubuh," katanya.

Ia mengatakan saat ini produk yang dihasilkan semakin beragam, di antaranya permen buah dan sayur, tepung singkong (mocaf) hingga sambal pecel.

"Kami mendapat bantuan untuk hidroponik dari BRI. Setiap ada pameran atau perkembangan mengenai KWT, kami juga selalu diinfokan," katanya.

Selain dari sisi produksi, kata dia, KWT Mentari ingin meningkatkan sistem promosi dan pemasaran.

"Di sini ada anak-anak muda punya YouTube, laris sekali jualannya. Luar biasa semangatnya. Kalau kita jualan kan harus gimana caranya seperti anak muda," katanya.

Ia berharap ke depan KWT Mentari bisa memiliki Rumah Strawberry,  yakni perkebunan strawberry sekaligus tempat wisata.

"Juga Warung Strawberry. Jadi nanti ibu-ibu bisa jualan apa saja di situ," katanya.
 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024