Capaian vaksinasi dosis dua ditargetkan 41,8 persen pada 2021

id menko airlangga,airlangga hartarto ,target vaksinasi,vaksinasi kedua,vaksinasi covid

Capaian vaksinasi dosis dua ditargetkan 41,8 persen pada 2021

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin, (6/12/2021), selepas rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. ANTARA/HO-BPMI Setpres/Rusman/pri. (ANTARA/HO-BPMI Setpres/Rusman)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan vaksinasi COVID-19 dosis kedua bisa mencapai 41,8 persen dari total penduduk Indonesia atau 113 juta jiwa pada akhir 2021.

“Target kita di akhir tahun adalah 41,8 persen atau sekitar 113 juta jiwa dan sekarang sudah divaksinasi sekitar 37 persen atau 99,6 juta orang. Ini menjadi tantangan untuk minimal di akhir tahun,” kata Menko Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Menko Airlangga menuturkan target pemerintah ini melebihi arahan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni sebanyak 40 persen dari jumlah penduduk sudah harus tervaksinasi COVID-19 dosis kedua hingga akhir tahun ini.

Hal tersebut harus dilakukan mengingat jika pandemi tidak segera diselesaikan, maka akan terus menekan kehidupan masyarakat dan mengganggu upaya pemulihan ekonomi.

Ia menjelaskan pembukaan ekonomi masih sangat tergantung pada cara pemerintah Indonesia maupun global dalam menangani pandemi, termasuk varian baru Omicron.

“Termasuk bagaimana tidak panik menghadapi varian baru tersebut,” ujar Menko Airlangga Hartarto.

Menurutnya, kemunculan varian baru Omicron merupakan hasil dari kurangnya vaksinasi, terutama di negara miskin, mengingat mereka tidak memiliki akses terhadap vaksin COVID-19.

Menko Airlangga menyebutkan varian Omicron muncul dari Afrika Selatan yang memiliki vaksinasi rate hanya 24 persen, sedangkan seluruh Benua Afrika rata-data baru 7 persen.

Oleh sebab itu  Airlangga menegaskan salah satu peran pemerintah Indonesia dalam mendorong realisasi vaksinasi baik dalam maupun luar negeri adalah melalui Presidensi G20 RI.

Ia mengatakan kolaborasi global melalui G20 sangat diperlukan sehingga dapat dikeluarkan langkah-langkah terobosan yang lebih kuat, konkret, inklusif, berdaya tahan, dan berkesinambungan.

“Presidensi menunjukkan kesempatan Indonesia leadership di tingkat global dalam menjawab berbagai tantangan yang ada,” ujar Menko Airlangga Hartarto.
 
Pewarta :
Editor: Eka Arifa
COPYRIGHT © ANTARA 2024