Kasus aktif COVID-19 di Bantul menurun

id RS COVID-19 Bantul

Kasus aktif COVID-19 di Bantul menurun

Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) Bantul di Bambanglipuro, Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menurun drastis hingga Selasa tersisa 55 orang, usai pasien sembuh lebih banyak dibanding kasus baru terkonfirmasi dalam sehari terakhir.

Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul di Bantul, Selasa, kasus konfirmasi bertambah tiga orang, sementara kasus konfirmasi sembuh sebanyak 39 orang, sedangkan kasus konfirmasi yang meninggal nol orang, atau tidak ada tambahan data.

Rincian kasus sembuh itu berasal dari Kecamatan Bambanglipuro 20 orang, kemudian Sewon 12 orang, Banguntapan dua orang, Kasihan dua orang, serta Kretek, Imogiri dan Sedayu masing-masing satu orang.

Dengan perkembangan kasus harian itu maka total kasus positif COVID-19 di Bantul secara kumulatif menjadi 57.390 orang, dengan angka kesembuhan mencapai 55.766 orang, kemudian kasus kematian karena virus corona berjumlah 1.569 orang.

Dengan demikian jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi maupun karantina di selter dan rumah sakit wilayah Bantul per hari Selasa (7/12) tinggal 55 orang.

Kasus isolasi itu tersebar di 13 dari total 17 kecamatan se-Bantul dengan jumlah terbanyak dari Banguntapan 18 orang, kemudian jumlah terendah dari Imogiri dan Pajangan masing-masing satu orang.

Disebutkan pula, ada empat kecamatan di Bantul per periode tersebut yang sudah masuk zona hijau atau nol kasus aktif karena pasien konfirmasi sebelumnya sudah sembuh, yaitu Sedayu, Pundong, Srandakan, dan Sanden.

Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo mengajak masyarakat agar selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19, meskipun tingkat penyebaran kasus dapat ditekan, dan pasien sembuh terus bertambah.

"Mari bersama kita putus rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024