Kementan dukung mahasiswa Polbangtan YoMa PKL di perusahaan

id kementan

Kementan dukung mahasiswa Polbangtan YoMa PKL di perusahaan

Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di perusahaan. Foto ANTARA/HO-Polbangtan YoMA

Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian mendukung kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) para mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) di sejumlah perusahaan.

Mahasiswa semester 7 Polbangtan YoMa itu melaksanakan PKL di sejumlah perusahan mitra Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja (DUDIKER).

Melalui kegiatan PKL ini para mahasiswa dapat mempelajari secara utuh suatu perusahaan mulai dari penyediaan bahan baku, pemrosesan, pengemasan, pemasaran, hingga manajemen perusahaan.

"Hingga akhirnya mereka mampu memahami bagaimana membuat packaging yang menarik sehingga melirik perhatian konsumen," kata Dewi, selaku pimpinan CV Dewi Makmur salah satu lokasi PKL mahasiswa melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Rabu.

Kali ini mahasiswa Program Studi Agribisnis yang sedang melakukan PKL di perusahaan jamu tersebut diajarkan cara pengemasan atau packaging produk yang baik, benar, dan menarik.

"Tahap pengemasan produk merupakan tahap yang tidak kalah penting. Produk yang dikemas dengan baik dapat melindungi kualitas produk tetap terjaga hingga tangan konsumen, kemasan yang benar yaitu memberikan informasi produk dengan jelas, dan yang tidak kalah penting yaitu kemasan harus menarik agar dilirik konsumen," katanya.

Pada tahap pengemasan produk ini mahasiswa diajak langsung menuju ruang pengemasan. Sebelum memasuki ruangan, setiap orang wajib untuk mensterilkan diri dan menggunakan baju khusus agar tidak terjadi kontaminasi.

"Bahan baku produk yang berkualitas, pengolahan produk yang baik, akan sia-sia jika tidak ditangani dengan benar selama pengemasan. Oleh karena itu penerapan SOP wajib hukumnya. Packaging menarik, konsumen melirik," kata Dewi.

Nur Cahyo, salah satu mahasiswa PKL, mengaku bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan mahasiswa lainnya karena memberikan pengalaman yang lengkap.

"Selama ini kami belajar teori, praktik budidaya, praktik pengolahan, hingga pemasaran selama di kampus. Namun dengan PKL ini kami mendapat pengalaman yang nyata dan lengkap bagaimana menjalankan suatu usaha," ujar mahasiswa Prodi AH Polbangtan YoMa itu.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap kegiatan ini bisa menghasilkan SDM-SDM berkualitas.

"Kita harus fokus untuk melahirkan SDM pertanian mulai dari dosen, widyaiswara, mahasiswa, dan alumni yang mampu untuk mengikuti perkembangan teknologi. Saat ini kita sudah masuk dalam era 4.0 di mana dunia ada dalam genggaman," ujar SYL.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi, yang mengatakan di tangan BPPSDMP tanggung jawab terbesar berada yakni lahirnya petani-petani milenial yang maju, mandiri, dan modern.

"Mahasiswa Polbangtan dan alumni adalah penerus tongkat estafet pembangunan pertanian. Bila petani milenial mampu mandiri, maju, modern, inovatif dapat dipastikan pembangunan pertanian akan cepat terwujud," kata Dedi.

Sebagai penyelenggara pendidikan tinggi vokasi, Polbangtan YoMa dituntut untuk membekali lulusannya dengan pengalaman langsung  tentang dunia kerja. Kegiatan PKL ini menjadi salah satu metode yang digunakan.

"Formulasi kegiatan akdemik perguruan tinggi vokasi memang dituntut untuk lebih banyak praktik  ketimbang teori. Kerja sama antara Polbangtan dan DUDIKER mutlak untuk dilakukan," kata Direktur Polbangtan YoMa Bambang Sudarmanto.

Upaya ini tentunya merupakan salah satu langkah konkret dalam mendukung target Kementerian Pertanian dalam menumbuhkan petani milenial yang berjiwa agrosociopreneur.