Sushi Kaiyo tampilkan "kotak harta karun" berisi andalan chef Jepang

id sushi,review makanan,kuliner jepang,masakan jepang,chef Maeda Noritoshi

Sushi Kaiyo tampilkan "kotak harta karun" berisi andalan chef Jepang

Sushi Kaiyo (ANTARA/Nanien Yuniar)

Jakarta (ANTARA) - Memuaskan lidah, mengenyangkan perut, sekaligus indah dipandang dan menggoda untuk diabadikan ke media sosial, itulah yang ingin dicapai oleh restoran Sushi Kaiyo, restoran bergaya izakaya Jepang di Lippo Mall Puri, Jakarta.

Memboyong langsung juru masak dari Negeri Sakura, chef Maeda Noritoshi yang sudah dua dekade menggeluti dunia kuliner menciptakan variasi menu Jepang dikemas dengan penyajian menarik.



Chef yang pernah bekerja di kedutaan besar Jepang, Tokyo, Roma hingga Paris ini mempraktikkan ilmu yang telah ia dapat di penjuru dunia saat menyajikan makanan-makanan Jepang dengan cita rasa negeri Sakura, tapi penyajiannya lebih menawan.

Sebut saja sushi yang disajikan dalam konsep piring berawan, mengeluarkan asap ketika penutup piringnya dibuka, hingga minuman dengan bubble dome yang merupakan konten menarik untuk diunggah di media sosial pengunjung.

 
Sushi Kaiyo (ANTARA/Nanien Yuniar)


Anda yang mengenal konsep "omakase", dimana tamu menyerahkan pilihan makanan sepenuhnya kepada chef, bisa mencoba Sakura Treasure Box, kotak "harta karun" berisi aneka sushi buatan chef yang isinya akan berbeda-beda dalam kurun waktu tertentu. Menunya dinamis, disesuaikan dengan musim di Jepang, kata pendiri dan Presiden Direktur Boga Group Kusnadi Rahardja.

"Sekarang sedang musim dingin di Jepang, di Hokkaido ada banyak ikan segar, sea urchin. Menunya ditentukan oleh chef, apa yang segar, itu yang disajikan," kata Kusnadi dalam pembukaan di Jakarta, Rabu.

ANTARA mencicipi beberapa menu di restoran tiga lantai yang mengusung konsep Jepang-Skandinavia, bergaya minimalis tapi enak dipandang. Sebagai pembuka, ANTARA mencicipi Unagi Cheese Mentai Taco. Dibalut taco yang garing, ada nasi yang ditutupi oleh unagi bertekstur lembut, keju dan mentai.


 

Untuk salad, menu yang disajikan adalah Eringi Salad yang terdiri dari potongan-potongan jamur dan sayur-sayuran serta dressing saus wijen. Pada menu Salmon Salad, kombinasinya sama persis hanya saja jamur diganti dengan potongan salmon yang lembut dan berukuran cukup besar.

Selanjutnya, sepiring Sushi Moriawase yang cocok untuk pencinta sushi yang lebih "basic", bukan jenis fusion yang diramaikan oleh bahan ini dan itu, termasuk mayonaise. Sepiring sushi moriawase ini berisi tamagoyaki alias omelet Jepang yang rasanya unik, ada rasa "smokey" yang tertinggal di mulut setelah mengunyah telur yang rasanya manis. Sisanya adalah nasi dengan potongan ikan salmon, tuna dan juga udang.

Menu yang terinspirasi dari Indonesia juga ada di sini, yakni salmon petai roll yang disajikan dengan si hijau pelengkap sambal pedas atau sambal goreng hati.

Gorengan kesukaan sebagian besar masyarakat Indonesia juga ada dalam menu tempura. Tempura moriawase terdiri dari jamur, potongan terong, udang dan chikuwa yang dibalur adonan tempura dan digoreng hingga kering. Cocol dengan sedikit garam atau saus tempura yang sudah disediakan.




Meski hari sedang hujan, tetap muncul rasa penasaran mencoba makanan dingin, yakni Kaiyo Special Cold Soba. Soba dingin ini disajikan dalam sepiring besar berisi tiga kotak kayu, masing-masing berisi soba dengan pugasan ikan. Rupanya, es batu memenuhi lebih dari setengah kotak kayu untuk mendinginkan soba. Soba dingin ini nikmat dimakan dengan mencelupkannya ke dalam saus soba.


 



Sebagai penutup, kami memesan Ube Sando Grape Kiwi Original. Sando merujuk pada pelafalan "sandwich" dalam bahasa Jepang. Tapi roti lapis yang dimaksud bukan yang berisi daging asap atau telur, tapi lebih condong ke arah makanan penutup yang manis. Pada menu ini, sando warna ungu dipenuhi krim, potongan anggur dan kiwi yang menciptakan warna cantik.

Minuman yang ditawarkan di restoran ini bervariasi, mulai dari teh dengan rasa buah, mocktail, cocktail hingga milkshake. Rasakan nuansa liburan di pulau cantik lewat mocktail Lemongrass Lychee Pop yang memadukan minuman segar rasa serai dengan potongan-potongan leci yang manis.

Pengalaman makan di restoran
Pandemi yang belum usai membuat orang-orang rindu keluar rumah. Hal-hal sederhana bisa menjadi hiburan, termasuk makan di restoran. Itulah mengapa, Kusnadi mengatakan, pihaknya ingin memberikan "dining experience" lewat suguhan restoran baru ini.

"Bukan soal makanan enak dan kenyang saja, tapi food is the new fashion," kata Kusnadi.

Ia menjelaskan, restoran tiga lantai ini terinspirasi dari unsur bumi, air dan angin serta api. Didesain oleh desainer dari Melbourne, tamu akan menemui konsep tangga melayang dengan latar garis-garis vertikal puitis. Setiap lantai memberikan kesan yang berbeda. Lantai bawah bernuansa lebih gelap yang terinspirasi dari api, lantai kedua terasa lebih membumi dengan tampilan dominan kayu dan minimalis, sementara di lantai ketiga suasana angin dan laut terpancar dari alur-alur yang menghiasi dinding serta penataan kain serupa bentuk ombak yang melambai-lambai di langit-langit. Di lantai ketiga, ada tempat duduk berundak menghadap konter tempat para chef beraksi membuat sushi.

Kusnadi berharap restoran ini bisa menjadi izakaya yang ramah keluarga dan bisa didatangi dan dinikmati oleh semua kalangan, baik itu keluarga atau mereka yang ingin bercengkrama sambil menikmati hidangan.

 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024