Yogyakarta menargetkan 3.000 anak 6-11 tahun jalani vaksinasi tiap hari

Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta menargetkan setidaknya mampu melakukan vaksinasi kepada sekitar 3.000 anak usia 6-11 tahun setiap hari sehingga program vaksinasi bisa dituntaskan pada bulan ini untuk pemberian dosis pertama.

“Saat ini capaian vaksinasi untuk anak sudah sekitar 60 persen. Setiap hari setidaknya ada 3.000 anak yang divaksinasi, bahkan diharapkan bisa mencapai 5.000 anak,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, percepatan penyelesaian vaksinasi kepada anak 6-11 tahun tersebut diharapkan dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka khususnya untuk siswa SD.

Ia pun memastikan, vaksin Sinovac yang digunakan untuk kebutuhan vaksinasi anak tersedia dalam jumlah cukup karena saat ini penggunaan vaksin jenis tersebut hanya untuk menyelesaikan vaksinasi dosis dua dan vaksinasi kepada anak.

Kegiatan vaksinasi kepada anak 6-11 tahun bisa dilakukan di sekolah dengan melibatkan petugas dari Puskesmas terdekat.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, target sasaran vaksinasi anak 6-11 tahun di Yogyakarta yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sebanyak 29.000 anak.

Namun demikian, Kota Yogyakarta memiliki komitmen untuk melakukan vaksinasi kepada seluruh siswa yang bersekolah di Kota Yogyakarta tanpa membedakan asal kependudukan.

“Selama anak-anak tersebut bersekolah di Kota Yogyakarta, maka otomatis masuk ke sasaran vaksinasi kami. Sehingga total sasaran vaksinasi pun menjadi sekitar 40.000 anak,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani juga mengatakan akan melakukan pendataan terhadap anak usia 6 tahun yang kemungkinan duduk di bangku taman kanak-kanak (TK).

Siswa TK yang sudah berusia 6 tahun juga menjadi sasaran vaksinasi. “Bisa digabung ke sekolah terdekat atau memanfaatkan sentra vaksinasi di XT-Square,” katanya.

Program vaksinasi COVID-19 untuk mendukung pelaksanaan PTM juga akan dibarengi dengan pemeriksaan COVID-19 untuk siswa sekolah dengan sampel 10 persen siswa dari tiap sekolah.