BPIP mendorong Universitas NU Yogyakarta mampu berdaya saing global

Yogyakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mendorong Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) Yogyakarta yang dibangun Pengurus Wilayah NU (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta di Kabupaten Bantul, nantinya mampu berdaya saing global.

Dalam keterangan tertulis di Yogyakarta, Senin, ia menekankan bahwa sejumlah prestasi yang dicapai PWNU DIY bisa menjadi modal ke depan, terutama peningkatan berbagai program di tahun selanjutnya, salah satunya di bidang pendidikan yaitu membangun UNU DIY yang mampu berdaya saing global.

"Harapan dalam bahasa sederhana itu lebih maju atau terjadi peningkatan di berbagai program PWNU DIY, salah satunya pembangunan kampus UNU DIY yang harapannya semakin besar dan berdaya saing global," katanya.

Selain dalam aspek pembangunan infrastruktur dan manusia, Yudian mengatakan, NU sebagai organisasi masyarakat Islam terbesar harus tetap mampu menjadi garda terdepan dalam mempertahankan NKRI dengan Islam Nusantaranya.

"Yang menjadi Pancasila sebagai Daarussalam yaitu membantu bangsa ini mempertahankan falsafah negara," kata Yudian yang juga Mustasyar PWNU DIY tersebut.

Selain itu, kata dia, NU juga harus mengepakkan sayapnya dalam ruang kehidupan yang penuh dengan digitalisasi.

"NU harus memprogramkan betul bagaimana membangun masyarakat digital di tengah-tengah warga Nahdliyin, bagaimana ruang digital dapat menjadi ruang aktualisasi Pancasila," katanya.

Kepala BPIP mengapresiasi kinerja pengurus PWNU DIY selama lima tahun terakhir, kinerja tersebut adalah berdirinya UNU Yogyakarta, Rumah Sakit NU, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat yang terus didorong melalui UMKM dan program Santripreneurship.

Sementara itu, dalam Konferensi Wilayah PWNU DIY di Ponpes Al-Furqon, Sanden, Bantul pada 15 Januari 2022, KH. Mas'ud Masduki terpilih sebagai Rais Syuriah PWNU DIY, serta KH. A. Zuhdi Muhdlor sebagai Ketua Tandfiziyyah PWNU DIY untuk periode 2022-2027.