Pemkot Yogyakarta berupaya mempercepat vaksinasi "booster"

id vaksinasi booster,yogyakarta,guru,pelayan publik

Pemkot Yogyakarta berupaya mempercepat vaksinasi "booster"

Pemberian vaksinasi booster untuk warga lansia di Kota Yogyakarta yang dilakukan di sentra vaksinasi Museum Diponegoro, Rabu (19/1/22) (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Yogyakarta)

Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta berupaya untuk mempercepat pemberian vaksinasi booster, tidak hanya untuk lansia tetapi juga memperluas target sasaran penerima vaksin yaitu untuk guru dan aparatur sipil negara hingga pelayan publik.

“Kelompok lain seperti guru juga menjadi prioritas karena di Yogyakarta akan dilakukan pembelajaran tatap muka dengan 100 persen kapasitas pada pekan depan,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, pelaksanaan pembelajaran tatap muka dengan 100 persen kapasitas tersebut membutuhkan persiapan dan dukungan termasuk pemberian vaksinasi booster untuk guru.

Ia mengatakan di Kota Yogyakarta diperkirakan terdapat sekitar 5.000 guru yang menjadi sasaran vaksinasi. “Harapannya, akhir pekan ini bisa dimulai,” katanya.

Selain guru, sasaran vaksinasi booster juga akan ditujukan untuk pelayan publik yang setiap hari bertemu dengan banyak orang sehingga membutuhkan perlindungan yang lebih baik untuk menangkal risiko terpapar COVID-19.

“Baru setelahnya, vaksinasi booster akan diberikan ke masyarakat umum. Pola ini sama seperti awal program vaksinasi dilakukan,” katanya.

Sedangkan untuk warga lanjut usia di Kota Yogyakarta, pemberian vaksinasi booster sudah dilakukan sejak Senin (17/1) yang dilakukan di 11 rumah sakit dan sentra vaksinasi lansia.

Di Kota Yogyakarta, kata Heroe Poerwadi ,  terdapat dua sentra vaksinasi lansia yang dibuka yaitu di kompleks Museum Diponegoro dan SLB Pembina yang masing-masing sentra memiliki kuota untuk 600 lansia per hari.

Sedangkan di tiap rumah sakit memiliki kuota 50 lansia per hari dan diutamakan untuk warga Kota Yogyakarta.

“Hingga saat ini, sudah ada sekitar 4.000 lansia yang menjalani vaksinasi booster,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta drg Emma Rahmi Aryani.

Menurut dia, hingga saat ini belum menerima informasi mengenai kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) yang dialami oleh lansia penerima vaksin. “Mudah-mudahan tidak ada atau jangan sampai terjadi KIPI. Setiap penerima vaksin booster juga diberi paracetamol,” katanya.

Pemberian vaksinasi booster dengan aturan setengah dosis, lanjut Emma, ditujukan untuk mengurangi risiko KIPI karena dari penelitian diketahui bahwa efikasi pemberian vaksin dengan satu dosis maupun setengah dosis menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda.

Di Kota Yogyakarta terdapat sekitar 44.000 warga lansia namun Kota Yogyakarta telah melakukan vaksinasi kepada lebih dari 57.000 warga lansia.

“Tidak hanya untuk penduduk Kota Yogyakarta saja tetapi juga untuk warga ber-KTP luar daerah juga mendapat suntikan di Yogyakarta saat dosis satu dan dua,” katanya.

Ia pun berharap, dua sentra vaksinasi untuk lansia tersebut tidak hanya dipergunakan bagi lansia yang berada di wilayah tersebut tetapi juga dimanfaatkan untuk kecamatan terdekat lainnya.

“Misalnya di Museum Diponegoro tidak hanya untuk warga Kecamatan Tegalrejo saja tetapi bisa untuk warga Kecamatan Jetis, Wirobrajan dan Gedongtengen. Dan di SLB Pembina tidak hanya untuk warga Kecamatan Umbulharjo tetapi bisa untuk warga Kecamatan Kotagede,” katanya.

Pemberian vaksinasi booster untuk lansia diharapkan dapat diselesaikan paling lambat akhir Februari, demikian Emma Rahmi Aryani..
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024