Cara memulai kebiasaan minum jamu

id minum jamu,kebiasaan minum jamu

Cara memulai kebiasaan minum jamu

Ilustrasi (Pixabay)

Ada momen-momen yang diselipin awalnya. Misalnya aku lagi sehat, segar terus diminumin jamunya kayak kunyit asem, beras kencur. Tetapi misalnya lagi enggak enak badan, jamunya cenderung pahit,
Jakarta (ANTARA) - Memulai kebiasaan meminum jamu terutama di masa pandemi COVID-19 saat ini mungkin bukan suatu hal mudah bagi sebagian orang. Sebenarnya ada satu cara yang bisa Anda terapkan agar minum jamu tak malah berujung menjadi pengalaman traumatik tetapi jadi kebiasaan baik, berdasarkan pengalaman CEO & Co-Founder of Suwe Ora Jamu, Nova Dewi.

Nova mengatakan, saat kecil dia diperkenalkan rasa racikan jamu yang cenderung tak pahit terlebih dulu semisal kunyit asam dan beras kencur.

"Ada momen-momen yang diselipin awalnya. Misalnya aku lagi sehat, segar terus diminumin jamunya kayak kunyit asem, beras kencur. Tetapi misalnya lagi enggak enak badan, jamunya cenderung pahit," ujar dia dalam ShopeePay Talk bertema "Ubah Hobi Jadi Bisnis, Kenapa Enggak?" yang digelar daring, Kamis.

"Dari situ aku enggak terlalu kayak ketakutan atau trauma dari kecil minum jamu, karena terbiasa," sambung Nova.

Di sisi lain, Nova mengaku beruntung bisa melihat sosok ibu dan nenek yang tidak sungkan berkutat di dapur untuk meracik jamu untuknya. Bagi dia, ini memunculkan kesan dirinya dicintai dan penting bagi keluarganya.

Baca juga: Bupati Sleman minta Menparekraf mempromosikan Sentra Jamu Gendong Gesikan

"Mereka yang benar-benar buatin saya minuman jamu-jamu. Jadi, kayak personal attachment atau memori yang saya merasa I'm being loved, being taken care of, saya merasa important. Kebetulan saya anak paling besar juga," kata Nova.

Berawal dari kebiasaan, Nova lalu berpikir mengenai kemungkinan peluang di bidang jamu. Dia pun mempelajari bagaimana caranya bisa mengenal personal relationship orang-orang di Jakarta.

Dia juga mulai memberanikan diri menawarkan pada orang-orang yang bertamu ke rumahnya jamu, bukannya minuman lain semisal kopi atau teh.

"Orang terbiasanya kopi, teh, sirup atau boba. Lah aku tuh pengin nawarin jamu. Kali ketiga aku nyeplos, mau minum jamu, kopi atau teh. Loh kok jamu yang ditawarin duluan. Orang itu raut mukanya beda-beda, responnya (berbeda). Aku lihat ada peluang. Di Jakarta tempat minum jamu di mana toh, mungkin masih kios-kios. Ada peluang untuk minum jamu yang asik," papar Nova.

Nova lalu mempelajari cara meracik jamu yang rasanya enak, tidak pahit karena menurut dia sebagian orang berpikir rasa jamu itu pahit.

"Aku ngulik-ngulik caranya bikin jamu yang enak, yang anak-anak muda itu tidak takut. Karena ada mindset belum apa-apa jamu itu pahit. Aku ingin ngenalin kayak waktu aku kecil, dikenalin kunyit asem dulu, beras kencur dulu terus baru mulai rasa-rasa (lain)," kata dia.

"Dari pengalaman itu aku melihat wah ini kayaknya seru kalau dari hobiku, riset pabrik jamu yang sejak dulu berdiri masih ada, aku pikir ini kesempatanku untuk explore sesuatu yang unik. Kayaknya bisa cuan karena bahan-bahannya Indonesia banget," sambung Nova.
 
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024