BMKG Yogyakarta simulasi tsunami kawasan Bandara YIA

id BMKG Yogyakarta,Bandara Internasional Yogyakarta,Kulon Progo,tsunami,gempa bumi

BMKG Yogyakarta simulasi tsunami kawasan Bandara YIA

Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta memberikan sosialisasi tentang mitigas bencana kawasan bandara YIA pada Jumat (1/4/2022). (ANTARA/HO-Humas AP I Bandara Internasional Yogyakarta)

Kulon Progo (ANTARA) - PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport berkolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memberikan edukasi dan sosialisasi melalui penyelenggaraan simulasi gempa bumi dan tsunami di kawasan bandara.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Yogyakarta Daryono di Kulon Progo, Jumat, mengatakan potensi gempa bumi megathrust di Samudra Hindia Selatan (Jawa Tengah dan Yogyakarta) dapat memicu potensi tsunami di kawasan Bandara YIA di Kabupaten Kulon Progro.

Namun, dengan kesiapan mitigasi Bandara Internasional Yogyakarta, simulasi, dan edukasi yang dilakukan berkala secara terus-menerus akan mampu meminimalisasi dampak dari bencana yang timbul hingga zero victim.

"BMKG dan PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta juga telah berkolaborasi menempatkan sistem peringatan dini (EWS) di bandara, sebagai deteksi dini bencana," katanya.

Ia mengatakan sosialisasi dan simulasi melibatkan peserta dari komunitas bandara, mulai dari maskapai, ground handling, dan AirNav Indonesia, BPBD DIY, Basarnas, serta perwakilan warga Desa Glagah dan Palihan. Simulasi dilakukan dengan skenario terburuk yaitu gempa bumi megathrust M8,8 dengan ketinggian tsunami lebih dari tiga meter.

Dengan sistem mitigasi yang mumpuni serta kecepatan dan kecermatan dari para personel akan mampu mengelola krisis dengan baik. Sebagai contoh, Bandara Internasional Sendai di Jepang, yang mampu mengupayakan zero victim karena kesiapan mitigasi yang tepat dan respons cepat.

"Kami yakin Bandara Internasional Yogyakarta mampu menjadi bandara percontohan sebagai bandara tangguh gempa bumi dan tsunami, terlebih lagi Bandara Internasional Yogyakarta juga telah mengaktifkan Airport Operation Control Center (AOCC),” kata Daryono.

Pejabat Sementara General Manager Bandara Internasional Yogyakarta Agus Pandu Purnama mengatakan PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta juga berkomitmen secara berkala dan rutin untuk memastikan kolaborasi penyelenggaraan sosialisasi, edukasi kepada masyarakat dan komunitas bandara, serta simulasi mitigasi bencana ini dapat terlaksana.

"Sehingga ketika nantinya terjadi suatu bencana yang tidak dapat dihindari, bersama-sama kita dapat mengupayakan evakuasi sebanyak-banyaknya pengguna jasa dan masyarakat yang berada di lingkungan Bandara Internasional Yogyakarta," kata dia.

Selain itu, masyarakat tidak perlu ragu untuk nantinya memanfaatkan bandara sebagai area evakuasi terdekat. Komitmen AP I Bandara Internasional Yogyakarta untuk menjaga dan terus meningkatkan komunikasi antarpemangku kepentingan yang berkaitan.

Bandara Internasional Yogyakarta telah memiliki AOCC, di mana AOCC ini merupakan ruang pusat kendali operasi yang melaksanakan fungsi pusat kontrol, koordinasi, komunikasi, serta kolaborasi antarunit dan seluruh pemangku kepentingan.

"Prosedur mitigasi dan penanganan bencana pun terus menerus diimplementasikan melalui simulasi dan disempurnakan apabila memerlukan penyesuaian. Sehingga secara infrastruktur, kesiapan mitigasi, koordinasi dan komunikasi, serta SOP, Bandara Internasional Yogyakarta siap," katanya.