Jepang mitra strategis Indonesia dalam fase pemulihan parekraf

id Sandiaga Uno,Jepang,Parekraf,Pariwisata,Dubes Jepang

Jepang mitra strategis Indonesia dalam fase pemulihan parekraf

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat memberikan cendera mata kepada Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, Jakarta, Senin (17/4/2022). ANTARA/HO-Kemenparekraf

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan bahwa Jepang merupakan negara yang menjadi mitra strategis dalam fase pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) pascapandemi COVID-19.

Menparekraf mengemukakan hal itu ketiak menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji guna membahas potensi kerja sama dalam upaya membangkitkan kembali sektor parekraf kedua negara.

"Jepang selain sebagai salah satu member dari negara G20, juga konsisten sebagai negara dengan kunjungan turis terbesar ke Indonesia. Pada tahun 2019, hampir 520.000 turis Jepang yang berkunjung ke Indonesia," katanya di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, lewat keterangan resmi yang diterima pada Selasa (19/4) malam.

Seiring dengan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia yang makin baik disertai tingkat vaksinasi yang terus diakselerasi, lanjut dia, Indonesia telah membuka kembali perbatasan untuk kunjungan wisatawan mancanegara.

Menurut dia, saat ini menjadi momentum yang tepat bagi industri Jepang berinvestasi guna meningkatkan rantai pasok parekraf.

"Indonesia memiliki 17 subsektor ekonomi kreatif mulai dari kuliner, fesyen, hingga kriya, serta aplikasi, gim, animasi, dan lainnya. Hal ini diharapkan dapat memberi keyakinan pada pemerintah Jepang untuk dapat memberikan return home policy yang sama terhadap Indonesia," ungkap dia.

Ia juga mengundang pihak Jepang berpartisipasi secara aktif dalam sejumlah kegiatan internasional yang hendak digelar di Indonesia, mulai dari G20, World Tourism Day, hingga World Conference on Creative Economy (WCCE).

Dubes Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji menyatakan bahwa negaranya memang masih belum membuka luas perbatasan.

Meskipun kuota harian kunjungan dari luar negeri sudah mulai diperbanyak, untuk kunjungan wisata masih belum dibuka.

Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat kesiapan Jepang dalam membuka kembali pariwisata secara menyeluruh ke depan.

"Pariwisata adalah peluang emas dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jepang maupun sebaliknya," ujar Kanasugi.

Dalam waktu dekat, delegasi dari Japan Association of Travel Agents (JATA) disebut akan berkunjung ke Indonesia guna menjajaki berbagai peluang kerja sama.

"Indonesia secara geografis sangat dekat dari Jepang dibanding ke Eropa dan Amerika. Jadi, turis yang ke Indonesia akan lebih mudah dan nyaman dibanding ke Eropa, terlebih karena situasi di Ukraina saat ini," ucap Dubes Jepang.
 

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024