Bangkok, Thailand (ANTARA) - Kopi asal Kenya, Afrika Timur memiliki rasa yang cenderung manis sehingga orang-orang tak perlu lagi menambahkan gula ke dalam minuman yang digemari masyarakat di berbagai belahan dunia itu, menurut Duta Besar Kenya untuk Thailand H.E. Lindsay K. Kiptiness.
"Rasa kopi Kenya manis, Anda tidak perlu lagi menambahkan gula karena tidak bagus untuk kesehatan tubuh. Anda bisa mencoba kopi hitam, atau menambahkan susu untuk meningkatkan rasa manis. Kami yakin kopi kami salah satu yang termanis di dunia, tanpa perlu ditambahkan gula. Bila ditambahkan susu, rasa manisnya lebih baik," kata dia di sela perhelatan THAIFEX - Anuga Asia 2022 di Bangkok, Kamis (26/5).
Sejarah kopi Kenya dimulai pada akhir tahun 1800-an saat para misionaris Eropa melakukan impor varietas Arabika dari Brazil. Awalnya, mereka menanam biji kopi di Bura, Taita Hills, Kibwezi, Kenya pada tahun 1990 kemudian diikuti kawasan lain seperti Kikuyu dan Thika pada tahun 1904.
Kenya yang menjadi jajahan Inggris kala itu dinilai berpotensi sebagai lokasi pembudidayaan kopi di Afrika Timur dan perlahan dimulailah proses komersialisasi kopi. Pada tahun 1990 ada sekitar 50 perkebunan kopi di negara itu.
Sejak saat itu, Kenya secara signifikan memperluas produksi kopi ke berbagai wilayah lain seperti Mount Kenya, Mount Elgon, the Aberdare Range, the Rift Valley, Western Highlands dan the Lake Region. Saat ini, sekitar 6 juta warga Kenya hidup dari sektor kopi.
Berbicara proses produksi kopi, Kiptiness memastikan kopi diproduksi dengan standar tertinggi sehingga menghasilkan kualitas tertinggi.
"Kopi Kenya punya kualitas yang bagus, salah satunya karena tanah vulkanik yang ada di Kenya. Kopi Kenya tumbuh di dataran tinggi dengan kondisi vulkanik. Selain itu, ada faktor cuaca dan sinar matahari yang ikut memberikan rasa kopi dengan kualitas yang unik," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Managing Director Kenya Plant Health Inspectorate Service (KEPHIS), Prof. Theophilus M. Mutui, PHD mengatakan, sebelum ditanami kopi, dilakukan terlebih dulu analisis untuk memastikan tanah yang digunakan sudah tepat.
"Kami menganalisis tanah untuk memastikan tanah yang digunakan untuk menumbuhkan kopi dan tanaman lainnya berkualitas bagus. Kami juga menganalisis terkait irigasi keberlanjutan. Kopi kami diproses di bawah sinar matahari, ini yang memberikan rasa unik di dunia," jelas dia yang juga memastikan petani tidak menggunakan pestisida dalam produknya.
Saat ini, Kopi kenya sudah diekspor ke berbagai negara kawasan Eropa seperti Romania, Belgia, Inggris, Jerman, kemudian Amerika Serikat sebagai pasar terbesar mereka.
"Saat ini kami mulai memasuki pasar Asia, kami siap mengekspor ke Korea Selatan, Jepang, Australia. Kami berharap bisa memasuki pasar Asia termasuk Indonesia dan seluruh kawasan Asia," demikian kata Kiptiness.
Berita Lainnya
Doping, Juara Tokyo Marathon 2017 diskors 8 tahun
Rabu, 14 Februari 2024 20:54 Wib
Atlet Kenya borong juara "Merak Balu-Run 2023"
Senin, 4 Desember 2023 4:10 Wib
95 siswi Kenya dirawat di RS diserang penyakit misterius
Kamis, 5 Oktober 2023 6:17 Wib
372 pengikut ajaran sesat tewas di Kenya
Jumat, 14 Juli 2023 4:48 Wib
200 korban tewas ikut aliran sesat di Kenya
Senin, 15 Mei 2023 6:06 Wib
11 WNI awak kapal terdampar di Mombasa Kenya
Kamis, 15 Desember 2022 7:56 Wib
Inggris tambahkan Bangladesh, Kenya, Pakistan, Filipina ke daftar merah
Jumat, 2 April 2021 19:14 Wib
Juara dunia lari Kenya positif terpapar COVID-19
Minggu, 9 Agustus 2020 19:43 Wib