Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo meresmikan Gerakan Keluarga Bebas Asap Rokok atau Gasbro dalam rangka Kampanye Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2022, Selasa.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan dukungannya terkait dengan aksi Gasbro tersebut.
"Terlebih lagi, melalui Kampanye Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran seluruh pemangku kebijakan, baik pemerintah, pihak swasta, maupun masyarakat akan bahaya produk tembakau bagi kesehatan manusia maupun lingkungan," katanya.
Dia menjelaskan kegiatan ini juga untuk mendorong terciptanya keluarga sehat bebas asap rokok di Kabupaten Sleman.
"Selain itu kami berharap dengan meningkatnya kesadaran seluruh pihak terkait bahaya produk tembakau, maka akan semakin memudahkan kolaborasi seluruh pihak dalam mengelola dan mengontrol pemanfaatan produk tembakau serta terwujudnya keluarga sehat bebas asap rokok di Kabupaten Sleman," katanya.
Kustini juga mengingatkan bahaya negatif tembakau yang menjadi perhatian penting untuk semua pihak sebab pada 2020 Indonesia memiliki jumlah perokok dewasa tertinggi di Asia Tenggara.
"Sementara itu di Kabupaten Sleman, pada 2021 sebanyak 10,5 persen anak usia 10-18 tahun pernah mencoba merokok bahkan 4,58 persen di antaranya menjadi perokok aktif," katanya.
Sebagai langkah preventif, Pemkab Sleman berkomitmen untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat, khususnya di Kabupaten Sleman melalui penetapan berbagai regulasi, salah satunya Peraturan Bupati Sleman Nomor 42 Tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa Rokok.
Hal ini dilakukan untuk memberikan ruang dan lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat serta untuk memotivasi para perokok agar mengurangi bahkan berhenti merokok.
"Selain itu juga sebagai upaya perlindungan bagi nonperokok dari konsekuensi terpapar asap dan residu rokok," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama berharap, Gasbro menjadi inovasi untuk menghasilkan perubahan nyata, terutama dapat melindungi generasi muda dari paparan efek buruk asap rokok yang dimulai dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga.
"Kegiatan ini juga sebagai upaya perlindungan bagi nonperokok dari konsekuensi paparan asap dan residu rokok sehingga dapat terciptanya keluarga yang sehat tanpa asap rokok," katanya.
Selain meresmikan Gerakan Keluarga Bebas Asap Rokok, kegiatan dilanjutkan dengan seminar Peringatan Hari Tanpa Tembakau Dunia 2022. Kegiatan ini melibatkan Prof Dra Yayi Suryo Prabandari, Ph.D, dr Cahya Purnama, M.Kes serta Dr dr Probosuseno.
Berita Lainnya
Yusril: MK bebas meminta keterangan siapa saja
Selasa, 2 April 2024 15:22 Wib
Pengadilan Spanyol bakal bebaskan Dani Alves
Kamis, 21 Maret 2024 7:18 Wib
RSA UGM mencanangkan Zona Integritas Bebas Korupsi
Jumat, 8 Maret 2024 16:00 Wib
Pembalap Verstappen dan Alonso dominasi latihan bebas
Jumat, 8 Maret 2024 5:53 Wib
Pemkab Sleman terima Sertifikat Bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan
Rabu, 6 Maret 2024 15:25 Wib
Warga percaya Pemilu 2024 bebas intervensi pemerintah, beber survei
Kamis, 29 Februari 2024 5:47 Wib
Kendaraan listrik bantu Jakarta bebas polusi, ungkap Menteri BUMN
Minggu, 18 Februari 2024 14:38 Wib
Baca, pengunduran diri Ahok hingga bantuan pangan bebas kepentingan
Sabtu, 3 Februari 2024 9:19 Wib