Pemkab Sleman memperketat pengawasan perdagangan hewan kurban

Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperketat pengawasan akses perdagangan ternak antardaerah menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 2022, sebagai upaya mencegah masuknya penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak ke wilayah itu.

"Pada pelaksanaan Hari Raya Idul Adha Tahun 2022, Pemkab Sleman membuka akses perdagangan ternak antardaerah dikarenakan terbatasnya ketersediaan hewan ternak di Sleman, sehingga diperlukan adanya pengawasan yang ketat," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di Sleman, Kamis.

Menurut dia, akses perdagangan ternak antardaerah tetap diperbolehkan, namun tetap dengan memberikan rekomendasi wilayah ternak asal yang tidak ada wabah penyakit PMK.

"Pengawasan yang dilakukan Pemkab Sleman, yaitu dengan menetapkan persyaratan bagi hewan ternak yang akan masuk ke wilayah Sleman harus dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari daerah asal," katanya.

Ia mengatakan, hewan ternak yang didatangkan juga harus berasal bukan dari daerah berstatus wabah PMK yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari dinas kabupaten atau kota asal.

"Termasuk melakukan karantina pada hewan yang masuk minimal 14 hari di lokasi yang telah disiapkan. Prosedurnya memang seperti itu. Tapi kita bberkomitmen akan membantu penuh prosesnya supaya cepat dan mudah dengan tujuan stok hewan kurban kita aman pada saat kurban besok," katanya.

Kustini mengatakan, untuk memberikan jaminan kesehatan bagi hewan ternak yang ada di wilayah itu, Pemkab Sleman memonitor secara rutin oleh Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman, baik di pasar hewan maupun pedagang ternak.

Adapun jumlah ketersediaan hewan ternak di wilayah Kabupaten Sleman, berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman terdapat 4.260 ekor sapi dan 6.029 ekor domba.

Sementara ketersediaan kambing kurban di Sleman terdapat 2.156 ekor.