Singapura (ANTARA) - Harga minyak menguat di sesi Asia pada awal perdagangan Senin, karena investor kembali fokus pada pasokan yang terbatas, meskipun sentimen masih rapuh setelah merosot hampir enam persen di sesi sebelumnya di tengah kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan permintaan bahan bakar.
Minyak mentah berjangka Brent untuk Agustus naik 20 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 113,32 dolar AS per barel pada pukul 01.05 GMT, setelah naik sebanyak 1,0 persen di awal sesi. Harga bulan depan jatuh 7,3 persen minggu lalu, penurunan mingguan pertama dalam lima.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk Juli berada di 109,55 dolar AS per barel, turun satu sen setelah naik lebih dari satu dolar AS dalam transaksi pagi hari. Harga bulan depan turun 9,2 persen minggu lalu, penurunan pertama dalam delapan minggu.
"Untuk saat ini, gangguan pada pasokan minyak mengurangi kekhawatiran akan melemahnya permintaan," kata analis ANZ dalam sebuah catatan.
"Gambaran fundamental tetap menjadi salah satu keketatan di tengah perlambatan yang sedang berlangsung dalam produksi Rusia."
Berita Lainnya
Konflik Iran-Israel picu kenaikan harga minyak dan emas
Rabu, 17 April 2024 19:31 Wib
Berpotensi naik, impor minyak mentah imbas konflik Iran-Israel
Selasa, 16 April 2024 17:54 Wib
Pemerintah waspadai kenaikan harga minyak efek konflik Iran-Israel
Selasa, 16 April 2024 5:31 Wib
Harga CPO melonjak dipengaruhi minyak nabati China dan AS
Sabtu, 30 Maret 2024 7:38 Wib
Pemerintah segera bayar utang "rafaksi" minyak goreng kepada pengusaha
Senin, 25 Maret 2024 16:25 Wib
HET minyak goreng ditahan selama Ramadhan
Rabu, 13 Maret 2024 18:51 Wib
Minyak sawit, ungkap BRIN, paling memungkinkan diolah jadi energi
Minggu, 3 Maret 2024 5:29 Wib
Belum memadai, produksi singkong Indonesia untuk energi, kata BRIN
Minggu, 3 Maret 2024 5:25 Wib