Pengusaha Kulon Progo dibekali pelatihan jasa pengembangan usaha

id Kulon Progo ,KPP Pratama

Pengusaha Kulon Progo dibekali pelatihan jasa pengembangan usaha

Kepala KPP Pratama Wates Nashrul Asyir bersama Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kulon Progo Iffah Mufidati. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wates bersinergi dengan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan pelatihan jasa pengembangan usaha untuk membantu pengusaha tidak hanya masuk ke pasar domestik, tetapi juga ke bursa ekspor.

Kepala KPP Pratama Wates Nashrul Asyir di Kulon Progo, Kamis, mengatakan kegiatan ini juga dalam rangka mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah supaya mampu bersaing di era media digital ini.

"KPP Pratama Wates ingin berkontribusi dalam mendorong percepatan pemulihan perekonomian di Kabupaten Kulon Progo dengan turut mengembangkan UMKM sektor perajin batik dan serat alam," kata Nashrul.

Baca juga: Yogyakarta mendorong UMKM naik kelas lewat standardisasi layanan

Ia mengatakan langkah utama mendukung UMKM di Kulon Progo adalah dengan pembuatan katalog produk.

Katalog produk merupakan salah satu alat yang dibutuhkan UMKM untuk memasarkan produk baik di pasar domestik maupun ekspor, secara daring maupun pemasaran konvensional.

Katalog produk yang representatif digunakan untuk menarik konsumen dengan memberikan informasi tentang daftar produk, jenis, merek, spesifikasi, harga, dan jumlah barang yang
tersedia.

"Pembuatan katalog produk yang eye-catching diharapkan dapat membantu pelaku UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan tepat sasaran, serta menggunakan waktu dan dana Secara lebih efisien," katanya.

Kegiatan ini dihadiri oleh empat puluh pengusaha batik dan perajin serat alam. Batik yang telah dinobatkan menjadi warisan budaya terus dikembangkan oleh perajin batik Kulon Progo dengan motif geblek renteng dan motif khas lainnya.

"Seiring dengan kondisi perekonomian yang mulai membaik karena meredanya kasus COVID-19, perajin batik mulai bangkit kembali dengan memproduksi jumlah lembar batik yang lebih banyak," katanya.

Salah satu daerah penghasil batik gelek renteng terbesar di Kulon Progo adalah Kecamatan/Kapanewon Lendah. Perajin yang tak kalah terkenal adalah perajin serat alam. Serat alam yang digunakan dapat terbuat dari pohon gebang, rotan, daun pandan, pohon pisang, dan sebagainya.

Serat alam tersebut diolah menjadi berbagai macam kerajinan tangan, suvenir, dan peralatan rumah tangga, seperti keranjang, kursi, tas, dompet, topi, alas meja, tempat lampu, dan sebagainya.

Kerajinan serat alam merupakan salah satu sektor industri yang potensial di wilayah Kulon Progo. Kualitas hasil kerajinan dari perajin di Kulon Progo telah mendapat pengakuan dari para konsumen lokal bahkan internasional.

Hasil kerajinan tersebut telah diekspor ke sejumlah negara di Asia, Eropa, dan Amerika. Dengan permintaan ekspor yang tinggi, diharapkan sebagian besar UMKM ini tertantang dan berani untuk melaksanakan ekspor secara mandiri.

"Melalui rangkaian kegiatan ini, UMKM tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan memasarkan produk, terutama dalam hal pembuatan katalog produk guna mengembangkan usahanya," katanya.

Baca juga: Bantul memperkuat pelatihan digital marketing bagi pelaku UMKM