Dinsos DIY mengukuhkan Kampung Siaga Bencana Banyuroto Kulon Progo

id Kampung Siaga Bencana Banyuroto ,Kulon Progo ,Dinsos DIY

Dinsos DIY mengukuhkan Kampung Siaga Bencana Banyuroto Kulon Progo

Tim Kampung Siaga Bencana Banyuroto mengikuti pelatihan bencana tanah longsor yang diselenggarakan Dinsos DIY, Kamis (24/6). (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta mengukuhkan Tim Kampung Siaga Bencana (KSB) Kalurahan/Desa Banyuroto di Kabupaten Kulon Progo untuk menumbuhkan kewaspadaan dan tanggap bencana pada masyarakat.

Kepala Dinas Sosial DIY Endang Patmintarsih di Gunung Kidul, Kamis, menyampaikan pengukuhan ini bertujuan untuk menciptakan kesiapsiagaan dan tanggap bencana berbasis pemberdayaan masyarakat, sehingga diharapkan masyarakat dapat dan mampu menangani bencana secara dini dan mandiri.

"Kita berdayakan masyarakat untuk bagaimana mereka mengetahui cara menangani bencana mereka bisa untuk penanganan bencana saat terjadi bencana, dan ini yang kita tumbuhkan kampung siaga bencana (KSB) di Banyuroto ini, mudah-mudahan KSB berbasis masyarakat ini dapat membantu masyarakat setempat ketika terjadi bencana," kata Endang.

Ia mengatakan Dinsos DIY sampai saat ini telah mengukuhkan 53 KSB di DIY, dan di Kabupaten Kulon Progo sendiri telah mencapai 12 KSB. Direncanakan KSB akan disiapkan di seluruh desa/kalurahan yang ada di DIY karena menurutnya wilayah DIY merupakan wilayah rawan bencana khususnya di wilayah Kulon Progo.

"KSB sangat berperan penting, harapannya setiap desa ada KSB, karena di wilayah DIY merupakan wilayah rawan bencana khususnya di Kulon Progo ini titik-titik rawan bencana ini sangat banyak," kata Endang.

Sementara itu, Pj Bupati Kulon Progo Tri Sakti mendukung dengan dikukuhkannya KSB ini, sebagai wujud nyata terhadap upaya pengurangan resiko bencana berbasis masyarakat di Kabupaten Kulon Progo yang banyak memiliki wilayah titik rawan bencana alam.

"Sekarang ini penanganan bencana telah bergeser tidak hanya responsif tetapi juga pencegahan. Kami menyiapkan diri agar sudah siap apabila terjadi bencana mendadak, kita bersiap untuk yang terburuk namun kita berdoa untuk yang terbaik," kata Tri.

Sebelumnya dilakukan simulasi penanganan bencana serta penyerahan secara simbolis bantuan Kemensos untuk tanggap bencana.