Kulon Progo, Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak mengajukan permohonan vaksin hewan ternak kepada Kementerian Pertanian untuk mengantisipasi penyakit mulut dan kuku.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPP Kulon Progo Sudarmanto di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan saat ini, populasi hewan ternak di Kulon Progo hingga akhir Mei, yakni betina sebanyak 44.660 ekor dan jantan sebanyak 12.637 ekor.
"Kami tidak mengajukan permohonan jumlah vaksin. Kami hanya mengirimkan populasi ternak di Kulon Progo kepada Kementerian Pertanian," kata Sudarmanto.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha mengatakan berdasarkan informasi dari Pemda DIY, jumlah vaksin masih terbatas.
Vaksin diutamakan yakni untuk daerah yang ditetapkan sebagai daerah wabah PMK, Kulon Progo tidak wabah tapi tertular.
Kemudian, vaksin diprioritaskan bagi daerah yang populasi sapi perah sangat baik. Di DIY, hanya satu kabupaten dan Kulon Progo tidak ada.
Aris mengatakan vaksinasi ini tidak hanya untuk hewan yang sakit, tapi juga untuk hewan yang sehat.
"Kami berharap dengan adanya rencana vaksin impor tadi, Kulon Progo dapat alokasi vaksin hewan ternak, sehingga kami akan langsung melakukan vaksinasi," katanya.
Berita Lainnya
Rencana cadangan arus balik penyeberangan Sumatera-Jawa dipersiapkan
Sabtu, 13 April 2024 9:28 Wib
Pemerintah: Masyarakat diminta manfaatkan mudik gratis
Selasa, 2 April 2024 8:58 Wib
Pengelola "rest area" diminta sediakan ruang bermain dan laktasi
Selasa, 2 April 2024 8:55 Wib
Menko PMK Muhadjir hadiri Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan
Senin, 11 Maret 2024 5:24 Wib
Wisata Bangsring Underwater jadi contoh desa wisata Indonesia
Jumat, 8 Maret 2024 5:43 Wib
44 petugas ad hoc Pemilu 2024 meninggal dan sakit peroleh santunan
Selasa, 27 Februari 2024 14:54 Wib
Perguruan tinggi kedepankan wajah sosial Indonesia, tegas Menko PMK
Rabu, 21 Februari 2024 5:23 Wib
Sleman menggandeng Bank BPD DIY dorong digitalisasi keuangan kalurahan
Rabu, 7 Februari 2024 20:38 Wib