YDIM beri apresiasi pengusaha muda dan profesional

id ydim,pengusaha muda,profesional

YDIM beri apresiasi pengusaha muda dan profesional

GBPH Prabukusumo disaksikan Lisa Ayodhia menyerahkan penghargaan kepada Rustianah (ANTARA/HO-YDIM)

Yogyakarta (ANTARA) - Yayasan Duta Indonesia Maju (YDIM) bersama CEO Business Forum Indonesia memberikan apresiasi kepada pengusaha muda dan para profesional yang berdedikasi di bidangnya.

Penghargaan tersebut diberikan dalam malam penganugerahan Young Entrepreneur Achievement Under 45 and Profession Achievement Award 2022 di kawasan Candi Prambanan pada Rabu (28/9).

Penghargaan diberikan kepada 11 pengusaha muda yang sukses di bawah 45 tahun dan 5 orang profesional yang mempunyai dedikasi tinggi dan mempunyai kelebihan lainnya.

Founder YDIM Lisa Ayodhia mengatakan YDIM secara berkala memberikan penghargaan kepada orang-orang sukses yang selama ini memang tidak pernah diangkat. "Mereka tidak ingin diangkat tapi kami ingin mereka jadi inspirator, memotivasi anak-anak muda," tutur Lisa.

"Kami juga mempunyai lima orang profesional yang ahli di bidangnya namun masing-masing punya kelebihan, misalnya drg. Devya Linda, seorang dokter gigi yang mempunyai dedikasi tinggi terhadap profesinya dan rutin mengenalkan kecantikan melalui kesehatan gigi," katanya.

Lisa menambahkan ada pula Gibran Kawipujo Permadi, seorang mahasiswa yang berprofesi sebagai dalang dengan menggunakan Bahasa Inggris, yang kesehariannya mengenakan busana jawa.

"Ini yang harus kita tunjukkan, generasi muda tidak hanya modernisasi namun juga mampu menjunjung tinggi budayanya. Dalang oleh seorang mahasiswa sehingga bisa menghapus kesan bahwa wayang itu kuno," ujarnya.

Profesional yang lain adalah Rustianah seorang notaris yang aktif mengenalkan kebaya ke luar negeri sejak 20 tahun yang lalu, bahkan sebelum kebaya dikenalkan ke UNESCO.

Para penerima penghargaan tersebut telah melalui proses seleksi yang ketat dan melibatkan kurator yang berpengalaman yakni Prof Rhenal Kasali, Prof Roy Darmawan, Prof Wiendu Nuryanti, Dr Rima Agristina, Don Bosco Salamun, Jahja B Soenarjo, Yusuf Susilo Hartono, Fajar Lukito, dan Dr Anna Sungkar.

"Orang-orang yang menerima penghargaan ini harus bisa mempertanggungjawabkannya. Anak-anak muda di luar sana agar bisa mengisi kemerdekaan dengan sesuatu yang bermanfaat baik berbisnis dan hobi," kata Lisa. 

Mereka yang menerima Young Entrepeneur Achievement Under 45 sebanyak 11 orang, yang dinilai berhasil dalam berbagai bidang, mulai dari gaya hidup sampai bidang robotika dan kecerdasan buatan, yakni Wilson Mandala Putra (CEO Millionaire Club Indonesia/MCI) dalam inovasi sistem pemasaran bisnis, Vitalik Zhuang (CEO PT Cahaya Sani Vokasi) dalam gaya hidup dan penciptaan ide perhiasan.

Kemudian Kevin Tania (Founder & CEO Larasatie) dalam bidang pemberdayaan perempuan, Michelle Setio (Brand Development Manager PT Kreasi Cantik Alami) mengembangkan perawatan pribadi dengan bahan organik, Jeremy Santoso (CEO & Creative Director Prolite Design) design interior dan furniture inovatif.

Selanjutnya Calvin Lim (Director PT Transporindo Agung Sejahtera, Logistik) dalam bidang transportasi logistik, Agatha Nindya (Founder & Creative Director of Agatha Jewelry & Gold Attitude Jewelry) seorang designer jewelry yang selalu memberikan sentuhan dan unsur budaya Indonesia di setiap desainnya.

Sedangkan penerima Profession Achievement Award yang dinilai berdedikasi dalam bidangnya, yakni drg. Devya Linda, dokter spesialis gigi yang berdedikasi terhadap profesinya dan rutin memberikan informasi pentingnya menjaga kesehatan gigi kepada masyarakat.

Kemudian Agnes Sutanto, desain perhiasan indah dengan konsep "its not just a piece of jewellry, but a piece of art", Dr Trifena, seorang dokter yang berdedikasi dalam mengembangkan dunia kedokteran Indonesia khususnya industri kecantikan. Mendapatkan gelar doktor ilmu kedokteran anti-aging medicine.

Selanjutnya Rustianah, S.H., M.Kn, notaris yang mencintai dan melestarikan warisan budaya terutama kebaya dan batik, serta Ki Gibran Kawipujo Permadi, dedikasi pada seni lokal pedalangan.