Pemkot Yogyakarta dorong warga lahirkan inovasi solusi kreatif permasalahan

id inovasi,penelitian,yogyakarta,anugerah inovasi dan penelitian

Pemkot Yogyakarta dorong warga lahirkan inovasi solusi kreatif permasalahan

Siswa MAN 1 Yogyakarta mengenalkan inovasi peralatan Transaver untuk membantu memindahkan peralatan medis dan sterilisasi ruangan di fasilitas pelayanan kesehatan. Peralatan tersebut merupakan hasil inovasi dari program Anugerah Inovasi dan Penelitian 2022, di Yogyakarta, Rabu (7/12/2022) (ANTARA/Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta mendorong warga setempat terus melahirkan berbagai inovasi yang menjadi solusi kreatif untuk mengatasi berbagai permasalahan maupun memenuhi kebutuhan masyarakat dengan lebih mudah dan modern.

“Dorongan untuk menelurkan inovasi tidak hanya ditujukan untuk warga secara umum saja tetapi juga kepada kelompok mahasiswa,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono di Yogyakarta, Rabu.

Guna menjembatani agar publik tetap antusias untuk melakukan penelitian dan melahirkan inovasi, Bappeda Kota Yogyakarta kemudian menyelenggarakan program Anugerah Inovasi dan Penelitian (API) 2022.

Menurut Agus, masyarakat umum maupun mahasiswa cukup antusias untuk mengikuti program tersebut dan kemudian menyerahkan hasil inovasi dan penelitian yang mereka lakukan.

Bappeda Kota Yogyakarta berhasil menjaring delapan inovasi dari mahasiswa, 10 inovasi dari masyarakat umum, enam penelitian mahasiswa, dan 13 penelitian masyarakat umum yang kemudian dipilih 12 karya terbaik yang memperoleh penghargaan berupa piagam dan uang pembinaan.

“Tema inovasi dan penelitian yang disampaikan pun cukup beragam dan merupakan jawaban atas berbagai permasalahan yang dihadapi. Rata-rata dengan memanfaatkan perkembangan teknologi,” katanya.

Salah satu pemenang untuk kategori inovasi dari masyarakat adalah “Transaver” karya dari pelajar MAN 1 Yogyakarta, berupa robot yang bisa membantu memindahkan peralatan medis sekaligus sterilisasi ruangan sehingga mampu meminimalisasi kontak dengan pasien infeksius.

Peralatan tersebut dioperasionalkan dengan bantuan remote control untuk membawa dan memindahkan barang dari satu ruangan ke ruangan lain.

“Alat juga memiliki kemampuan untuk sterilisasi karena dilengkapi dengan sinar UV maupun 'sprayer' untuk menyemprotkan disinfektan,” kata siswa MAN 1 Yogyakarta Rikza Anang.

Namun demikian, peralatan tersebut masih membutuhkan banyak pengembangan di antaranya untuk meningkatkan kapasitas baterai sehingga mampu digunakan dalam waktu lebih lama.

Peralatan juga disarankan untuk dilengkapi dengan peralatan yang memungkinkan interaksi langsung dengan pasien, sedangkan salah satu inovasi dari mahasiswa adalah fasilitas loker yang dilengkapi dengan teknologi biometrik yang memungkinkan pengguna menyimpan barang dengan lebih aman.

“Kunci yang digunakan untuk membuka loker adalah sidik jari maupun gelang dengan teknologi RFID,” kata Azhar Surya Pratama, mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta.

Loker tersebut dapat ditempatkan di sejumlah lokasi wisata untuk membantu wisatawan menyimpan barang. Selain itu, loker juga bisa ditempatkan di fasilitas publik lain seperti stasiun dan terminal.

“Ke depan, kami akan mengembangkan metode cashless payment untuk pemanfaatan loker ini, termasuk menambah CCTV untuk semakin memastikan keamanan pemakaian,” katanya.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi mengatakan dengan melahirkan berbagai inovasi yang kreatif maka akan tercipta masyarakat yang modern sekaligus solutif sehingga mampu menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi.

Pemberian penghargaan AIP 2022 yang digelar Kota Yogyakarta merupakan penyelenggaraan tahun kedua dan Yogyakarta menjadi kota/kabupaten pertama di DIY yang menyelenggarakan program tersebut.

“Harapannya, inovasi dan penelitian yang dilakukan bisa dikembangkan lebih luas untuk kebutuhan masyarakat,” katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024