Dua sekolah dasar di Lendah terendam banjir

id Banjir ,Disdikpora Kulon Progo ,Kulon Progo

Dua sekolah dasar di Lendah terendam banjir

Kepala Disdikpora Kulon Progo Arif Prastowo dan jajaran Polsek Lendah melakukan pemantauan sekolah dasar terendam air. (ANTARA/HO-Humas Polres Kulon Progo)

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebut dua sekolah dasar di Kapanewon/Kecamatan Lendah yang terendam banjir akibat hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah ini pada Rabu (25/1) hingga Kamis dini hari.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kulon Progo Arif Prastowo di Kulon Progo, Kamis, mengatakan dua sekolah dasar yang terendam air adalah SD Bonosoro Jatirejo dan SD Juruk Sidorejo.

"Kami sudah koordinasi dengan BPBD Kulon Progo dan pihak sekolah. Hari ini dilakukan pembersihan," kata Arif Prastowo.

Ia mengatakan di SD Jeruk Sidorejo airnya masuk dalam kelas, dan ruangan guru, serta menggenang di halaman.

Sementara di SD Bonosoro, air tidak sampai masuk dalam ruangan kelas, hanya menggenang di halaman.

"Saat ini, tim bangunan dibantu masyarakat sekitar sekolah sedang membersihkan lumpur dan sarana prasarana sekolah yang terendam air," kata Aris.

Arif mengakui setiap hujan deras dengan intensitas tinggi, dua sekolah terendam air karena dekat dengan saluran irigasi. Namun demikian, pihaknya belum ada wacana merelokasi sekolah tersebut.

"Sampai saat ini, kami belum ada rencana merelokasi sekolah ini," katanya.

Sementara itu, Kanit Provos Polsek Lendah Aiptu Heru Risdiyanto mengatakan jajarannya melaksanakan patroli wilayah dan cuaca dalam keadaan hujan deras dan sesampai di SD Bonosoro Jatirejo, mendapatkan debet air sungai meluap dan menggenangi halaman SD, serta masuk ke dalam kelas-kelas.

Secara material lantai kelas kotor dengan lumpur dan halaman sekolah sampai saat ini masih tergenang air.

Selanjutnya patroli beralih ke wilayah Sidorejo dan sesampai di SD Juruk Sidorejo mendapatkan halaman SD tergenang air termasuk di dalam kelas kelas serta pagar tembok ambruk.

Secara material lantai kelas banyak lumpur, kaca kaca jendela bagian bawah pada pecah, halaman sekolah becek berlumpur, pagar tembok sekolahan pada roboh.

"Sampai pagi ini keadaan dua sekolah tersebut di atas belum bisa digunakan untuk proses belajar mengajar," katanya.*