Kegemukan, petembak Vidya Rafika nyaris keluar pelatnas

id Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba ,Menembak,PB Perbakin,Petembak,Perbakin,Olimpiade,Asian Games,ISSF

Kegemukan, petembak Vidya Rafika nyaris keluar pelatnas

Petembak putri Indonesia Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba lebih percaya diri dengan bobot ideal, termasuk ketika tampil pada gelaran ISSF World Cup Rifle/Pistol 2023 di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, pada 27 Januari-7 Februari 2023. ANTARA/Muhammad Ramdan

Jakarta (ANTARA) - Pangling. Kata inilah yang menggambarkan ketika ANTARA bertemu petembak putri kebanggaan Indonesia Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, belum lama ini.

Penampilannya jauh berbeda dibandingkan dengan ketika dia tampil pada Olimpiade XXXII/2020 di Tokyo, Jepang, yang bergulir 23 Juli-8 Agustus 2021. Wajah lebih tirus,  perawakannya juga lebih proporsional.

Seperti biasa, Vika, sapaan akrab Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba, sangat humble. Lama tak berjumpa, dia bercerita banyak mengenai perubahan yang dialami dalam kurun waktu lebih dari 1 tahun tersebut.

Perubahan yang tampak dari Vika tak lain karena demi kesehatan dan memperbaiki penampilan. Dia menjalankan program diet yang dilakukan selama 3 bulan setelah tampil di Olimpiade Tokyo.

Hasilnya, dia berhasil menurunkan berat lebih dari 12 kg. Ketika mewakili Merah Putih dalam pesta terbesar di dunia edisi ke-32 di Tokyo, Vika memiliki bobot 70 kg. Saat ini, beratnya 57kg.

Perjuangan petembak 21 tahun itu untuk mendapatkan tubuh ideal jelas tidak mudah. Banyak hal yang harus dilewati. Bahkan karier sebagai petembak Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PB Perbakin jadi taruhan.

Semula, tak pernah terpikirkan dalam benak Vika bahwa perubahan bobot akan berpengaruh pada performa saat beraksi membidik sasaran. Dia pun melakukan diet tanpa sepengetahuan sang pelatih Ali Reza asal Iran.

Tak ayal, Vika kena omel Ali. Bahkan nyaris dikeluarkan dari pelatnas, tepatnya ketika dalam persiapan menuju SEA Games XXXI/2021 di Vietnam yang bergulir tahun lalu.

Penyebabnya adalah penurunan performa yang dialami petembak yang lahir pada 27 Mei 2021 itu selama 1 tahun setelah tampil di Olimpiade Tokyo.

Petembak asal Depok, Jawa Barat, itu mengatakan tim pelatih semula beranggapan bahwa penurunan berat lantaran frustrasi setelah tampil kurang maksimal di Olimpiade Tokyo.

Ketika itu, Vika, yang menjadi wakil satu-satunya Indonesia dari cabang menembak, terhenti di babak kualifikasi. Pada nomor 10 m air rifle putri dia menempati posisi 35 dari 50 peserta dengan mengantongi nilai 622.0. Lalu berada di posisi terakhir atau 37 dengan skor 1137-31x saat turun di nomor 50 m air rifle tiga posisi putri.

Performa Vika turun drastis karena perempuan berpostur 161 cm itu harus melakukan penyesuaian. Kehilangan berat badan lebih dari 12 kg berdampak besar pada keseimbangan Vika saat membidik sasaran. Segalanya berubah yang berdampak pada penurunan performa.

Sebagai pembanding, Vika memiliki rekor untuk jarak 10 meter di angka 631. Selepas Olimpiade Tokyo, skor yang didapat Vika berkisar di 615. Jauh sekali.

Kondisi tersebut membuat sang pelatih harus berputar otak. Akhirnya, Ali Reza pun mengambil keputusan untuk lebih memfokuskan Vika di nomor 50 meter.

Bukan tanpa sebab, kata Vika, berat badan yang turun berkat pola hidup sehat dan olahraga rutin turut berdampak pada peningkatan power.

Lebih pede

Bobot Vika yang turun 12 kg dari sebelumnya juga membawa perubahan besar pada kehidupan. Dia makin percaya diri alias pede ketika bersaing di berbagai kejuaraan.

Dari segi latihan pun, kata Vika, dari sebelumnya ada rasa malas, saat ini tidak. Karena, menurutnya, berlatih fisik jadi lebih enteng.

Dia mengalami pengalaman dari proses menurunkan berat badan. Namun, penurunan berat badan yang dilakukan tergolong terlalu cepat. Seharusnya, diet dilakukan secara bertahap.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Vidya Rafika nyaris keluar dari pelatnas menembak karena berat badan
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024