Kemenkumham DIY memperbanyak inovasi digital tingkatkan layanan WBP

id kanwil kemenkumham DIY,inovasi Kemenkumham,lapas DIY

Kemenkumham DIY memperbanyak inovasi digital tingkatkan layanan WBP

Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Agung Rektono Seto di sela kegiatan Peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-59 di Yogyakarta, Selasa (2/5/2023) (ANTARA/Luqman Hakim)

Yogyakarta (ANTARA) - Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta terus memperbanyak inovasi berbasis digital untuk meningkatkan kualitas layanan dan pembinaan warga binaan pemasyarakatan (WBP).

"Semua umumnya memang berbasis teknologi, zaman sudah berubah sehingga semua bisa mengakses tentang kondisi dan perkembangan pembinaan WBP," kata Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Agung Rektono Seto di sela kegiatan Peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-59 di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, sejumlah aplikasi yang telah diterapkan di DIY antara lain aplikasi "Assessment Center Narapidana" atau "Ascena".

Inovasi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan, Yogyakarta itu mempermudah petugas dalam asesmen risiko dan asesmen kebutuhan terhadap warga binaan, termasuk dalam penilaian pembinaan mereka dengan standar Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana (SPPN).

Aplikasi lain yang juga diterapkan di DIY yakni Sistem Informasi Monitoring Narapidana Asimilasi dan Integrasi atau "Simonas".

Aplikasi yang digagas oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DIY Gusti Ayu Putu Suwardani itu mampu memonitor pergerakan seluruh klien pemasyarakatan yang mendapatkan integrasi atau asimilasi selama di luar lapas.

"Kami upayakan semua serba teknologi, zaman sudah maju sehingga mampu mempercepat informasi dan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk pelayanan," kata dia.

Agung berharap momentum Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-59 membuat Kanwil Kemenkumham DIY terus meningkatkan kualitas pengamanan, layanan, serta pembinaan bagi WBP hingga mereka siap kembali ke masyarakat.

"Sekarang ini dibandingkan tempat lain, Yogyakarta lebih kondusif namun tentu kami tetap meningkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan. Ini kita wujudkan dengan patroli sambang yang melibatkan TNI/Polri," ujar Agung.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DIY Gusti Ayu Putu Suwardani menambahkan selain "Ascena" dan "Simonas", aplikasi lain yang juga diterapkan di DIY yakni Galeri Sistem Elektronik Lapas Narkotika atau "Gisela".

Inovasi yang diterapkan di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta tersebut mampu memantau setiap perkembangan kesehatan WBP.

Selain itu, warga binaan di DIY juga dilengkapi dengan kartu elektronik deteksi dini atau "Kartini " sebagai sarana untuk memonitor pergerakan mereka selama di dalam lingkungan lapas.

"Sehingga monitor lebih mudah. Selama ini ditulis manual sekarang sudah tidak lagi. Jadi Apresiasi juga kepada teman-teman karena setiap tugas dan fungsinya dibuat satu aplikasi sehingga lebih mudah," ujar dia.

Memasuki era Revolusi Industri 4.0, menurut Ayu, inovasi berbasis digital telah menjadi kebutuhan sehingga layanan menjadi lebih cepat, hemat, dan efisien.

"Kami akan terus melihat sisi mana yang perlu kita bangun inovasi. Sekarang sudah zamannya digitalisasi, jadi jumlah SDM sudah tidak berpengaruh lagi kalau kita sudah menggunakan aplikasi," kata dia.

 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024