PFI Yogyakarta menggelar pameran foto Kilas Pitulas kenang gempa 2006

id Kilas Pitulas,PFI Yogyakarta,pameran foto Yogyakarta,Gempa 2006

PFI Yogyakarta menggelar pameran foto Kilas Pitulas kenang gempa 2006

Pengunjung mengamati karya foto saat pembukaan pameran foto jurnalistik bertajuk "Kilas Pitulas" di Warung Mie Ayam dan Bakso Dhongso, Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat (26/5/2023). Pameran yang menampilkan karya foto jurnalistik dari anggota Pewarta Foto Indonesia (PFI) Yogyakarta tersebut untuk memperingati 17 tahun gempa bumi berkekuatan M 5,9 yang mengguncang Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 26 Mei 2006. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/tom.

Yogyakarta (ANTARA) - Pewarta Foto Indonesia (PFI) Yogyakata menggelar pameran foto jurnalistik bertajuk "Kilas Pitulas" untuk mengenang peristiwa gempa bumi dahsyat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sebagian Jawa Tengah pada 27 Mei 2006.

Pameran yang berlangsung hingga 2 Juni 2023 tersebut dibuka oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana di Warung Mie Ayam dan Bakso Dhongso, Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Jumat.

"Melalui pameran ini kita mengingat untuk belajar dan ke depan semakin waspada, meningkatkan kesiapsiagaan, juga terus megedukasi, memberikan pemahaman kepada masyarakat," kata Biwara.

Biwara menuturkan peristiwa gempa yang terjadi 17 tahun silam itu menjadi catatan besar dalam riwayat kebencanaan di DIY.

Menurut dia, tragedi yang telah merenggut banyak korban di DIY dan Jawa Tengah itu perlu menjadi pelajaran bersama karena masih memiliki potensi berulang pada masa mendatang.

"Kita berharap tidak pernah terjadi, tapi nyatanya pernah terjadi dan tidak hanya sekali," ucap Biwara.

Sebanyak 59 karya foto jurnalistik yang ditampilkan pada pameran itu menggambarkan kehidupan dan kehancuran setelah gempa berkekuatan 5,9 Skala Richer mengguncang DIY-Jateng.

Pemandangan puing-puing bangunan yang roboh, kesedihan, hingga kepanikan masyarakat menjadi fokus pada pameran ini.

"Pameran ini mencoba mengabadikan momen-momen penting selama dan setelah gempa. Memperlihatkan perjuangan masyarakat dalam menghadapi bencana, serta upaya dalam membangun kembali kehidupan mereka," ujar Ketua Pelaksana Pameran Kilas Pitulas, Aka Rahman.

Selain potret kesedihan, sejumlah foto lain menggambarkan semangat kebangkitan dan ketahanan masyarakat pasca-gempa, mulai dari proses pemulihan, distribusi bantuan, dan kerja keras masyarakat dalam membangun kembali rumah, sekolah, dan infrastruktur yang rusak.

Pengunjung juga dapat menjumpai beberapa foto yang mencerminkan solidaritas dan kebersamaan antara masyarakat Yogyakarta dan Jawa Tengah, termasuk pihak-pihak lain yang datang untuk memberikan bantuan, bahkan dari internasional.

Aka berharap melalui pameran Kilas Pitulas masyarakat dapat mengingat betapa pentingnya solidaritas dan kerja sama, serta persiapan dan respons yang cepat kala menghadapi ancaman alam yang tak terduga.

"Pameran ini mengajak pengunjung untuk merenungkan kekuatan manusia dalam menghadapi bencana dan mengatasinya," ucapnya.