Adopsi digitalisasi, bisnis kartu kredit bisa berkembang

id BCA,BNI,Kartu Kredit,Digitalisasi

Adopsi digitalisasi, bisnis kartu kredit bisa berkembang

Executive Vice President (EVP) Transaction and Banking PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Ketut Wijaya dalam acara Open Finance Summit 2023 di Jakarta, Rabu (21/6/2023). ANTARA/Agatha Olivia Victoria

Jakarta (ANTARA) - Executive Vice President (EVP) Transaction and Banking PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Ketut Wijaya menilai bisnis kartu kredit akan berkembang jika bisa mengadopsi digitalisasi.

Pasalnya, nasabah saat ini kian beralih kepada mekanisme pembayaran yang bersifat tanpa kontak (contactless).

"Untuk membuat bisnis kartu kredit bertahan, saya pikir kita harus memindahkan konsep kartu fisik menjadi seperti kartu virtual atau bentuk lain yang hadir dalam solusi seluler," ujar Ketut dalam acara Open Finance Summit 2023 di Jakarta, Rabu.

Dengan perubahan gaya hidup masyarakat tersebut, terutama karena pandemi COVID-19, ia mengungkapkan kepemilikan produk kartu kredit mulai menurun.

Berdasarkan data Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), kepemilikan kartu kredit mencapai puncak pada 2019 (sebelum pandemi) yakni sebanyak 17,49 juta dengan jumlah transaksi 340,25 juta senilai Rp332,64 triliun.

Jumlah kepemilikan kartu kredit tersebut kian menurun menjadi 16,94 juta kartu di tahun 2020, 16,51 juta kartu pada 2021, serta 16,88 juta kartu tahun 2022.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bisnis kartu kredit dinilai bisa berkembang jika adopsi digitalisasi

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.