Seoul (ANTARA) - Pemerintah Korea Selatan yakin bisa menyelesaikan isu yang sampai saat ini masih menjadi sandungan dalam implementasi proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Indonesia.
“Saya sangat berharap kedua negara bisa bekerja sama untuk menyelesaikan proyek itu dengan baik dan sukses,” kata Direktur Asia Tenggara I Kementerian Luar Negeri Korsel Kwak Jeong Yeol kepada sejumlah wartawan Indonesia di Seoul, pada Senin.
Namun, dalam pertemuan dengan delegasi delegasi wartawan Indonesia peserta program Indonesia Next Generation Journalist Network on Korea yang diselenggarakan oleh Korea Foundation bekerja sama dengan Foreign Policy Community of Indonesia, dia menolak berkomentar lebih jauh mengenai isu kerja sama pertahanan kedua negara.
“Kami di Kementerian Luar Negeri bukan ahli dalam isu itu,” ujar dia.
Meskipun demikian, Kwak meyakini Kementerian Pertahanan Korsel dan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korsel akan bisa mencari solusi terbaik dengan mitra-mitra mereka di pihak Indonesia untuk menyelesaikan persoalan ini.
“Saya rasa kedua negara akan sangat bijak untuk bisa menangani masalah ini,” tutur Kwak.
Indonesia telah mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur KF-21.
Berdasarkan seorang narasumber yang tidak disebutkan namanya, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Yonhap, Indonesia menyarankan untuk membayar total 600 miliar won (Rp7 triliun) untuk proyek tersebut.
Padahal, awalnya Indonesia setuju untuk membayar sekitar 20 persen dari program senilai 8,1 triliun won (Rp95,8 triliun) yang diluncurkan pada 2015 untuk membangun pesawat tempur supersonik canggih pada 2026.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Korsel yakin bisa selesaikan isu proyek jet jempur dengan Indonesia