Chile cabut peringatan tsunami setelah gempa magnitudo 7,4, warga dievakuasi

Warga berjalan di dekat retakan di sepanjang jalan yang rusak akibat serangkaian gempa lanjutan, di Iquique, Chili, Kamis (3/4). Gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter mengguncang Chili utara Rabu malam namun tidak ada laporan kerusakan, dan peringatan tsunami di sepanjang pesisir negara tersebut serta di negara tetangga Peru juga dimatikan. REUTERS/Ivan Alvarado

Bogota, Kolombia (ANTARA) - Chile dan Argentina diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 yang terjadi di lepas pantai selatan Chile pada Jumat pagi (2/5). Akibatnya, ribuan warga di kedua negara terpaksa dievakuasi untuk menghindari dampak lebih lanjut.

Gempa yang terjadi tepat pada pukul 09.58 waktu setempat (13.58 GMT atau 20:58 WIB) berpusat di Selat Drake, antara Tanjung Horn dan Antarktika.

Pusat gempa terletak sekitar 219 kilometer dari Ushuaia, Argentina, kota yang dikenal sebagai kota paling selatan di dunia. Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat bahwa gempa terjadi di kedalaman dangkal, yakni 10 kilometer.

Peristiwa ini sempat memicu peringatan tsunami, namun beberapa jam kemudian peringatan tersebut dicabut oleh pihak berwenang. Meski begitu, otoritas Chile masih mengeluarkan peringatan waspada, mengingat potensi gelombang yang dapat mencapai ketinggian hingga tiga meter di pesisir Chile sepanjang hari.

Masyarakat diminta untuk tetap siaga dan terus memantau situasi, meskipun tsunami tidak lagi dianggap sebagai ancaman utama.

Baca juga: Gempa 6,1 magnitudo di Ekuador sebabkan 20 orang terluka dan ratusan rumah hancur

Presiden Chile, Gabriel Boric, mengimbau masyarakat di wilayah pesisir Region Magallanes untuk segera mengungsi demi keselamatan.

"Kami mengimbau masyarakat di seluruh wilayah pesisir Region Magallanes untuk evakuasi.mSaat ini, kewajiban kita adalah bersikap proaktif dan mematuhi imbauan otoritas," katanya.

Badan Penanggulangan Bencana Nasional Chile (Senapred) melaporkan bahwa lebih dari 1.700 orang telah dievakuasi ke dataran tinggi di wilayah yang berpenduduk jarang, termasuk sekitar Puerto Williams dan Puerto Natales.

Setelah gempa utama, setidaknya 20 gempa susulan tercatat di wilayah yang terdampak. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan tanah longsor yang terjadi di Bukit Famantina, Pegunungan Andes, Argentina, akibat guncangan gempa.

Negara ini juga memiliki catatan panjang dalam menghadapi gempa besar, termasuk gempa Valdivia 1960 yang mencatatkan rekor gempa terkuat yang pernah tercatat di dunia dengan magnitudo 9,5.

Baca juga: KJRI Istanbul sebut belum ada laporan WNI jadi korban gempa

Baca juga: Gempa bermagnitudo 6,2 guncang Istanbul, Turki dan susulan berkekuatan magnitudo 4,4

.Baca juga: Gempa magnitudo 6,2 guncang Aceh, tidak berpotensi tsunami menurut BMKG