Jakarta (ANTARA) - Inter Milan merebut tiket final Liga Champions usai menang dramatis 4-3 atas Barcelona dalam laga leg kedua semifinal di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Rabu dini hari WIB.
Pada pertandingan ini, Davide Frattesi menjadi pahlawan kemenangan Nerazzurri lewat gol penentu kemenangannya pada menit ke-99. Hasil itu sekaligus membuat Inter unggul agregat 7-6.
Inter tampil impresif sejak awal. Mereka membuka keunggulan di menit ke-22 saat permainan pressing tinggi mereka membuahkan hasil. Denzel Dumfries merebut bola dan mengirim umpan matang ke Lautaro Martinez yang hanya perlu menaklukkan kiper Wojciech Szczesny. 1-0 untuk Inter.
Menjelang turun minum, wasit Szymon Marciniak menghadiahi penalti untuk Inter setelah Pau Cubarsi dianggap melanggar Martinez. Algojo Inter Hakan Calhanoglu menjalankan tugasnya dengan sempurna, sepakannya menembus gawang Barca untuk membawa Inter unggul 2-0 yang bertahan sampai babak pertama usai.
Barcelona memperlihatkan karakter gigihnya pada awal babak kedua. Eric Garcia mencetak gol balasan pada menit ke-54 lewat sepakan voli indah memanfaatkan umpan Gerard Martin. Skor berubah menjadi 2-1 masih untuk keunggulan Inter.
Tim Katalan itu berhasil menyamakan kedudukan enam menit berselang, atau tepatnya menit ke-60. Martin kembali menjadi kreator melalui umpannya yang disundul masuk oleh Dani Olmo. Skor kini berubah menjadi imbang 2-2.
Menjelang waktu normal usai, Barcelona justru mampu membalikkan keadaan. Pada menit ke-87, Raphinha menyambar bola pantul hasil tembakannya sendiri untuk menembus gawang kiper Yann Sommer. 3-2 untuk keunggulan Blaugrana.
Namun keunggulan itu tak bertahan lama. Inter melancarkan serangan balik cepat pada menit ke-90+3, dan Denzel Dumfries menyodorkan umpan yang dimaksimalkan Francesco Acerbi untuk menyamakan skor jadi 3-3.
Skor akhir waktu normal 3-3, dan agregat 6-6, membuat pertandingan harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.
Pada menit ke-99, Marcus Thuram melakukan aksi brilian di sisi kanan dan mengirim bola kepada Frattesi. Sang gelandang memainkan umpan satu-dua dengan Mehdi Taremi sebelum menaklukkan Szczesny dengan tembakan mendatar ke tiang jauh. 4-3 untuk keunggulan Inter.
Keunggulan Inter bertahan hingga laga usai sekaligus membawa mereka ke partai puncak untuk menghadapi pemenang antara PSG melawan Arsenal. PSG menggenggam keunggulan 1-0 atas The Gunners.
Sementara itu, Frattesi yang menjadi penentu kemenangan meluapkan emosinya usai pertandingan.
"Apa yang terjadi? Saya tidak tahu! Saya merayakan gol itu dengan begitu berisik sampai kepala saya pusing," kata Frattesi dikutip dari laman resmi UEFA.
Frattesi belum lama ini juga menjadi pahlawan bagi Inter, yakni saat mereka menang 2-1 atas tuan rumah Bayern Munich pada leg kedua perempat final awal April. Ia pun mengaku tidak mengira dapat kembali merasakan kegembiraan sangat besar setelah laga di Munich tersebut.
Sedangkan Denzel Dumfries menyebut laga tersebut sebagai “pertandingan yang gila” yang penuh perjuangan hingga menit terakhir.
“Laga yang luar biasa, tujuh gol tercipta. Kami bertarung sampai akhir dan saya sangat bangga dengan cara kami bermain hari ini,” ujar Dumfries.
Bek asal Belanda itu juga menjadikan kegagalan Inter di final dua tahun lalu sebagai motivasi.
"Dua tahun lalu kami kalah di final, kami tahu semua hal bisa terjadi. Tahun ini kami berjuang dan punya tujuan yang jelas. Besok kami akan tahu siapa lawan kami di final. Malam ini kami nikmati dulu, tapi fokus segera kembali ke pertandingan berikutnya."